
Bursa Saham Regional Kena Profit Taking, IHSG Tetap Menghijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 December 2018 12:53

Beralih ke bursa saham tanah air, penguatan IHSG yang tak sebesar bursa saham utama kawasan regional pada perdagangan kemarin membuatnya masih memiliki ruang untuk membukukan penguatan pada hari ini, walaupun tipis saja. Kemarin, IHSG menguat 1,03%.
Sektor jasa keuangan (+0,36%) menjadi sektor dengan kontribusi terbesar bagi penguatan IHSG hingga tengah hari.
Sektor jasa keuangan menguat seiring dengan aksi beli pada saham-saham bank BUKU IV: PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) naik 1,06%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 0,81%, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,78%.
Padahal, pergerakan rupiah sedang tak mendukung untuk melakukan aksi beli atas saham-saham bank BUKU IV. Hingga siang hari, rupiah melemah 0,28% di pasar spot ke level Rp 14.275/dolar AS.
Rupiah melemah kala dolar AS sedang loyo, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang melemah sebesar 0,32%.
Laju rupiah tertekan lantaran kenaikan harga minyak mentah dunia yang begitu pesat. Pada perdagangan kemarin, harga minyak WTI kontrak pengiriman Januari 2019 menguat 3,97% ke level US$ 52,95/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman Februari 2019 menguat 5,08% ke level US$ 61,69/barel. Kemudian pada hari ini, WTI menguat 0,79%, sementara brent menguat 0,76%.
Kenaikan harga minyak mentah dunia yang signifikan membuat pelaku pasar khawatir bahwa defisit transaksi berjalan/current account deficit (CAD) akan kembali membengkak pada kuartal-IV 2018.
Sebelumnya pada kuartal-II dan III, CAD membengkak di atas 3% dari PDB, seiring dengan besarnya defisit dagang di pos minyak dan gas.
Aksi beli atas saham-saham bank BUKU IV lantas merupakan wujud apresiasi investor atas kencangnya penyaluran kredit perbankan tanah air. Melansir Reuters, penyaluran kredit bank komersial tumbuh sebesar 13,35% YoY pada Oktober 2018, naik dari capaian periode September 2018 yang sebesar 12,69% YoY. Capaian ini merupakan yang terkencang sejak Agustus 2014 silam atau lebih dari 4 tahun.
Investor asing terpantau cukup gencar melakukan aksi beli atas saham-saham bank BUKU IV. Per akhir sesi 1, saham BBRI dikoleksi sebesar Rp 44,7 miliar, sementara BBCA dikoleksi senilai Rp 36,3 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Sektor jasa keuangan (+0,36%) menjadi sektor dengan kontribusi terbesar bagi penguatan IHSG hingga tengah hari.
Sektor jasa keuangan menguat seiring dengan aksi beli pada saham-saham bank BUKU IV: PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) naik 1,06%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 0,81%, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,78%.
Rupiah melemah kala dolar AS sedang loyo, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang melemah sebesar 0,32%.
Laju rupiah tertekan lantaran kenaikan harga minyak mentah dunia yang begitu pesat. Pada perdagangan kemarin, harga minyak WTI kontrak pengiriman Januari 2019 menguat 3,97% ke level US$ 52,95/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman Februari 2019 menguat 5,08% ke level US$ 61,69/barel. Kemudian pada hari ini, WTI menguat 0,79%, sementara brent menguat 0,76%.
Kenaikan harga minyak mentah dunia yang signifikan membuat pelaku pasar khawatir bahwa defisit transaksi berjalan/current account deficit (CAD) akan kembali membengkak pada kuartal-IV 2018.
Sebelumnya pada kuartal-II dan III, CAD membengkak di atas 3% dari PDB, seiring dengan besarnya defisit dagang di pos minyak dan gas.
Aksi beli atas saham-saham bank BUKU IV lantas merupakan wujud apresiasi investor atas kencangnya penyaluran kredit perbankan tanah air. Melansir Reuters, penyaluran kredit bank komersial tumbuh sebesar 13,35% YoY pada Oktober 2018, naik dari capaian periode September 2018 yang sebesar 12,69% YoY. Capaian ini merupakan yang terkencang sejak Agustus 2014 silam atau lebih dari 4 tahun.
Investor asing terpantau cukup gencar melakukan aksi beli atas saham-saham bank BUKU IV. Per akhir sesi 1, saham BBRI dikoleksi sebesar Rp 44,7 miliar, sementara BBCA dikoleksi senilai Rp 36,3 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Most Popular