Bursa Hong Kong & Shanghai Melesat di Awal Pekan

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 December 2018 17:34
Melansir AFP, nilai tukar mata uang Yuan China menguat hampir 1% menjadi 6,8914.
Foto: Ilustrasi Bursa Hong Kong (REUTERS/Bobby Yip)
Shanghai, CNBC Indonesia - Bursa saham China dan Hong Kong ditutup naik tajam pada hari Senin (3/12/2018) dan yuan menguat setelah Washington dan Beijing mengumumkan gencatan senjata dalam perang dagang mereka.

Indeks acuan Shanghai Composite melonjak 2,57%, atau 66,61 poin, menjadi 2.654,80, sedangkan Indeks Komposit Shenzhen, yang menghitung pergerakan saham di bursa kedua China, naik 3,27%, atau 43,81 poin, menjadi 1,381.55.

Indeks utama Hong Kong naik 2,55%, atau 675,29 poin, menjadi 27.182,04.

Melansir AFP, nilai tukar mata uang Yuan China menguat hampir 1% menjadi 6,8914.

Presiden Amerika SErikat (AS) Donald Trump dan mitranya dari China Xi Jinping dalam pertemuan di G20 pada hari Sabtu setuju untuk menangguhkan tarif impor baru dalam perang dagang yang meningkat antara dua ekonomi terbesar di dunia itu. Perang dagang kedua negara itu telah membebani pasar dunia.

Zhang Yanbing, seorang analis dari Zheshang Securities, mengatakan hasil perundingan dagang kemungkinan akan memacu rally "menengah hingga jangka panjang" di China.

"Tanda segar dari gencatan perdagangan memberi bantuan kepada industri yang paling menderita akibat perang dagang, seperti telekomunikasi. Investor akan mengamati dengan seksama perkembangan lebih lanjut mengenai perang dagang China-AS," tambah Zhang.

Saham raksasa telekomunikasi yang terdaftar di Shenzhen, ZTE Corp, melonjak 7,9% menjadi 21,44 yuan, sementara saham Eastern Communications Corp ditutup naik tajam 10% pada 6,22 yuan di bursa Shanghai.

Dalam sebuah catatan penelitian, Wang Tao, kepala penelitian ekonomi China di UBS AG di Hong Kong, juga mengatakan bahwa berita perdagangan akan memberikan stabilitas jangka pendek dan meningkatkan sentimen.

Namun para analis telah memperingatkan bahwa negosiasi yang sulit masih terbentang di depan sebelum perselisihan perdagangan inti diselesaikan.

"Kami belum puas karena kesepakatan terbaru tidak membatalkan semua kerugian yang sudah ada," kata Wang.

"Peningkatan tarif memiliki dampak negatif yang besar, sementara resolusi tidak merusak sepenuhnya karena ekonomi mengalami kesulitan untuk memantul kembali dari perubahan struktural yang disebabkan oleh tarif impor."
(hps/hps) Next Article Grogi Nantikan Data Ekspor-Impor, Indeks Shanghai Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular