Di Depan Ratusan CEO, Wimboh Bicara Peran OJK Dorong Ekonomi

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
03 December 2018 11:49
Jika sekarang harga minyak turun dan sebagainya, hal ini merupakan konsekuensi dari supply-demand di pasar global.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menegaskan, ada tiga hal pokok jadi acuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tiga hal tersebut, yaitu memperluas akses pembiayaan oleh perbankan, pasar modal, dan lembaga keuangan. Kedua, mempercepat perluasan akses pembiayaan tersebut. Ketiga, tetap dalam koridor stabilitas.

"Perluas artinya, yang belum menjadi emiten, kami dorong dan fasilitasi supaya jadi emiten, yang kreditnya masih sulit, ya kami cari bagaimana agar bisa dipermudah," ujar Wimboh dalam gelaran CEO Networking 2018, di Jakarta, Senin (3/12/2018).

Lebih lanjut, Wimboh menjelaskan, hal itu harus dipercepat, karena gejolak yang terjadi, maka harus diberikan kemampuan gerak yang lebih positif bagi lembaga jasa keuangan, agar mereka tidak terlalu berat merasakan potensi penurunan harga komoditas, volatilitas nilai tukar, dan sebagainya.

"Tentunya juga tetap dalam koridor stabiltas. Otomatis, kalau semua itu dilakukan, pasti akan mendorong pertumbuhan," kata Wimboh.

Gejolak yang terjadi di pasar keuangan belakangan ini, lanjut Wimboh, merupakan siklus yang tidak bisa dihindari, bisa naik dan turun. Jika sekarang harga minyak turun dan sebagainya, hal ini merupakan konsekuensi dari supply-demand di pasar global.

Wimboh menuturkan, fenomena ini banyak sekali penyebabnya yang harus dicermati, dan berbeda-beda kondisinya tiap tahun. Untuk itu, pihaknya bersama dengan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sepakat, untuk memperluas akses, memperluas kesempatan tenaga kerja.

"Ini yang sebenarnya perlu pembiyaan, baik dari pasar modal, perbakan, dan sebagainya. Substisusi barang impor pasti, kemarin kita juga sudah dorong ekspor, dan kita juga perlu industrialisasi. Basis industri kita sangat tipis sehingga, anak-anak muda begitu perlu konsumsi pasti impor," jelas Wimboh.

Sehingga, lanjutnya, inilah sektor-sektor yang sudah disepakati untuk beri prioritas, dan diberikan berbagai kemudahan tetapi masih dalam koridor yang prudensial, sehingga industri bisa perluas akses untuk dapat pembiayaan dari pasar modal dan perbankan.

"Tentunya kami juga sangat mendukung kalau ada hal yang ingin didiskusikan kepada kami, kami terbuka lebar utk itu, tapi jangan terus minta relaksasi, tapi apa yang bisa kita lakukan bersama untuk kurangi beban sektor riil," pungkas Wimboh.
(hps) Next Article Potret Silaturahmi DK OJK, Wimboh cs dengan Mahendra dkk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular