Tiket Pesawat sampai BBM Non Subsidi Jadi Biang Kerok Inflasi

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
03 December 2018 11:24
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi November utamanya didorong oleh kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
Foto: Kepala BPS, Suhariyanto memberi keterangan pers terkait inflasi November 2018 di kantor pusat BPS, Jakarta. Senin (3/12). (CNBC Indonesia/Samuel Pablo)
Jakarta, CNBC IndonesiaSepanjang November 2018 terjadi inflasi sebesar 0,27% (month on month). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi November utamanya didorong oleh kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Kepala BPS, Suhariyanto, memaparkan secara detil bahwa dari kelompok tersebut terjadi inflasi 0,56% dan memberi andil 0,1% terhadap inflasi November 2018. Ini sumbangan tertinggi dibandingkan kelompok lainnya.

Kenaikan tarif pesawat hingga harga BBM non subsidi, lanjut Suhariyanto, menjadi penyumbang inflasi terbesar kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

"Kenaikan tarif angkutan udara memberikan andil 0,05% mendekati akhir tahun, karena adanya kenaikan permintaan. Tarif angkutan udara naik di 43 kota. Paling tajam di Ambon, Ternate, dan Sorong," ujar Suhariyanto di kantornya, Senin (3/12/2018).



Adapun untuk harga BBM non subsidi memberi andil inflasi sebesar 0,02%.

Suhariyanto meringkas bahwa inflasi 0,28% di November 2018 didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara, bawang merah, beras, upah tukang bukan mandor, dan bensin non subsidi.
(wed/wed) Next Article BPS: Desember Terjadi Inflasi 0,62%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular