Saham dan Rupiah Terbang, Pasar Obligasi Hanya Menguat Tipis

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
29 November 2018 20:09
Harga obligasi rupiah pemerintah menguat tipis hari ini seiring dengan penguatan rupiah dan pasar investasi keuangan.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah menguat tipis hari ini seiring dengan penguatan rupiah dan pasar investasi keuangan. 

Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.  

Data Refinitiv menunjukkanmenguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri acuan yang paling meguat adalah seri FR0075 yang bertenor 20 tahun dengan penurunan yield 7 basis poin (bps) menjadi 8,23%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.  

Seri acuan lain yaitu seri 5 tahun dan 15 tahun juga menguat, dengan penurunan yield 1,9 bps dan 6,6 bps menjadi 7,87% dan 8,15%. Seri acuan 10 tahun masih melemah hari ini.

 
Yield Obligasi Negara Acuan 29 Nov 2018
SeriBenchmarkYield 28 Nov 2018 (%) Yield 29 Nov 2018 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 28 Nov'18
FR0063 5 tahun7.8957.876-1.907.8232
FR0064 10 tahun7.9147.9230.907.8388
FR0065 15 tahun8.228.154-6.608.0659
FR0075 20 tahun8.318.239-7.108.1722
Avg movement-3.67
Sumber: Refinitiv 

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat.  

Indeks tersebut naik 0,21 poin (0,09%) menjadi 235,55 dari posisi kemarin 235,33. 

Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih(spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 491 bps, melebar dari posisi kemarin 484 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun turun lagi hingga 3,01% dari posisi kemarin 3,05%. 

Dari sisi kepemilikan, arus masuk dana (capital inflow) investor asing di pasar SBN Rp 33,57 triliun secara bulanan hingga menjelang akhir November, menjadi inflow yang terbesar sejak Januari 2018. 

Data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) menunjukkan investor asing menggenggam Rp 897,89 triliun SBN, atau 37,69% dari total beredar Rp 2.382 triliun berdasarkan data per 27 November.  

Angka kepemilikannya masih positif Rp 33,57 triliun dibanding posisi akhir Oktober Rp 864,32 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 36,93% pada periode yang sama. 

Penguatan di pasar surat utang hari ini juga terjadi dengan besaran yang lebih besar di pasar ekuitas dan pasar uang.  

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meroket 1,93% menjadi 6.107 hingga penutupan, sedangkan nilai tukar rupiah terbang 1% menjadi Rp 14.380 di hadapan tiap dolar AS. 

Pelemahan dolar AS tidak seiring dengan naiknya nilai mata uang dolar AS di depan mata uang utama negara lain, yaitu Dollar Index yang masih menguat 0,22% menjadi 96,995. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan terjadi di hampir seluruh pasar, yaitu di China, India, Malaysia, Rusia, Singapura, Thailand, dan Indonesia. Koreksi masih terjadi di Brasil. 

Pasar obligasi negara maju juga menguat hari ini, yang ditunjukkan oleh pasar bund di Jerman dan gilts di Inggris serta beberapa negara lain seperti Perancis, Jepang, dan Amerika Serikat.

 
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 28 Nov 2018 (%)Yield 29 Nov 2018 (%)Selisih (basis poin)
Brasil10.110.111.00
China3.4083.403-0.50
Jerman0.340.334-0.60
Perancis0.7220.714-0.80
Inggris 1.3811.328-5.30
India7.6637.602-6.10
Italia3.2493.243-0.60
Jepang0.1020.081-2.10
Malaysia4.1684.154-1.40
Filipina7.0767.0760.00
Rusia8.858.7-15.00
Singapura2.4042.363-4.10
Thailand2.692.64-5.00
Turki16.6915.88-81.00
Amerika Serikat3.0553.013-4.20
 Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA



(irv/roy) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular