
Menimang-nimang Saham, Simak Rekomendasi 4 Broker
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
28 November 2018 08:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Di luar perkiraan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup melemah. Investor tampaknya masih belum yakin dengan arah kinerja pasar saham domestik, karena sentimen eksternal yang masih simpang siur dan kejatuhan harga minyak serta crude palm oil (CPO).
Memulai perdagangan hari ini, burs saham regional mayoritas di buka menguat. Seharusnya hal tersebut bisa menjadi sentimen positif untuk menggerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau.
Agar lebih percaya diri untuk memulai transaksi, mari simak ulasan dan proyeksi kinerja IHSG hari ini. Berikut ulasannya:
1. Reliance Sekuritas Indonesia
Menurut Reliance Sekuritas, IHSG secara teknikal pada perdagangan hari ini masih bergerak bertahan dilevel 6000. Indikasi positif terbuka jika IHSG mampu break out resistance MA200 sebagai konfirmasi pola wave 3 yang memiliki target FR161,8% hingga kisaran level 6150-6200.
Indikator Stochastic bergerak berpeluang menguat mendekati overbought meskipun Momentum indikator RSI bergerak jenuh dengan indikasi bearish momentum. Dari indikator tersebut diperkirakan IHSG masih akan bergerak terkonsolidasi bertahan pada level psikologis dan mencoba break out resistance MA200 dengan support resistance 5957-6060.
Pada perdagangan kemarin, bursa saham Asia ditutup bervariasi. Indeks KOSPI (+0.79%), Nikkei (+0.64%) dan TOPIX (+0.73%) memimpin penguatan sedangkan Hangseng (-0.17%) dan Shanghai (-0.13%) melemah. Harga komoditas mayoritas melemah dipimpin oleh harga tembaga.
Kemarin juga ramai diberitakan Trump siap untuk melanjutkan rencana penerapan tarif yang lebih tinggi meskipun juru bicara kementrian luar negeri China telah memberikan sinyal untuk mencapai kesepakatan.
Dari dalam negeri BI yang cenderung optimis melihat outlook tahun 2019 dengan perkiraan Current Account yang tetap di level aman dengan rupiah yang akan bergerak stabil. Rupiah terpantau melemah terhadap USD ditutup Rp 14.515/US$ meskipun demikian harga obligasi 10th naik dan yield turun 0.4bps kelevel 7.88%. Investor asing pun masih tercatat net buy 155.82 Miliar rupiah.
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya;
Rencana pertemuan Trump dan Xi Jinping di pekan ini, diperkirakan belum berdampak bagi pasar. Pasar saham Asia pada perdagangan hari ini berpotensi menguat, sejalan dengan membaiknya pasar Asia, terbuka peluang bagi IHSG untuk naik.
Beberapa sentimen yang mempengaruhi perdagangan saham hari ini diantaranya menyebutkan, pemerintah tengah membenahi kebijakan untuk Kawasan Berikat agar dapat mendukung kegiatan ekspor, dengan fokus kemudahan bagi eksportir.
Pemerintah melakukan penyesuaian pungutan ekspor terhadap Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya. Penyesuaian dilakukan seiring terus menurun harga CPO hingga 23 November 2018 menyentuh angka US$ 410 per ton.
Penyesuaian dari pungutan ekspor yang diputuskan dalam rapat pada Senin akan diterapkan untuk sementara waktu. Apabila harga sudah mulai membaik ke level US$ 550 per ton, pungutan akan dikembalikan ke mekanisme pungutan awal.
Sentimen dari luar yang patut disimak, diantaranya sikap Trump yang mengisyaratkan akan menerapkan kenaikan tarif impor untuk produk ponsel iPhone dan laptop, yang diimpor dari Cina. Selain itu, Trump juga mengatakan akan mengenakan kenaikan tarif hingga 25% untuk impor barang dan jasa senilai US$200 miliar serta mengincar impor barang dan jasa dari Cina senilai US$267 miliar.
Hal ini akan dilakukan Trump dilakukan jika kedua negara tidak mencapai kesepakatan. Trump dan Presiden Cina, Xi Jinping, bakal bertemu disela-sela KTT G20 di Argentina, yang di mulai 30 November 2018..
General Motors Co (GM) akan memangkas produksi dan tenaga kerja di Amerika Utara karena pasar sedan bertenaga gas tradisional yang menurun, serta menggeser lebih banyak investasi untuk kendaraan listrik dan otonom. GM berencana untuk menghentikan produksi tahun depan di tiga pabrik perakitan.
Rekomendasi saham hari ini:
MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak sideways dalam perdagangan Rabu. Fokus utama investor masih pada perdagangan di pasar komoditas. Dimana harga logam dunia kembali dilanda aksi jual setelah dollar indeks menguat dan proyeksi.
Saham-saham yang layak diperhatikan hari ini:
Pada perdagangan kemarin IHSG melemah 0,15% ke level 6.013,78. Enam dari sembilan sektor ditutup melemah, dengan dorongan utama dari sektor industri dasar dan kimia (-2.04%) dan sektor pertambangan (-1.59%).
IHSG melemah di tengah fluktuasi bursa Asia lainnya dengan indeks Nikkei 225 Jepang (+0.64%) dan indeks Kospi Korea Selatan (+0.79%) ditutup menguat sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong (-0.17%) dan Shanghai Composite (-0.04%) ditutup melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan kemungkinan akan melanjutkan rencana untuk menaikkan tarif dari 10% menjadi 25% terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar.
Sedangkan di Amerika Serikat, Indeks Dow Jones Industrial Average (+0.44%), sedangkan indeks Standard & Poor's 500 (+0.33%) dan indeks Nasdaq Composite (+0.01%) masing-masing ditutup menguat. Bursa saham Amerika Serikat menguat setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan pertemuan antara Trump dan Xi Jinping pada Sabtu merupakan kesempatan untuk "membalik situasi" pada perang dagang.
Pagi ini bursa regional mayoritas menguat. Ini akan membuat kinerja IHSG fluktuatif dengan melemah terbatas (5,970 - 6,040)
Saham-saham pilihan :
(hps/ray) Next Article BI Bertahan Hawkish, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Memulai perdagangan hari ini, burs saham regional mayoritas di buka menguat. Seharusnya hal tersebut bisa menjadi sentimen positif untuk menggerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau.
Agar lebih percaya diri untuk memulai transaksi, mari simak ulasan dan proyeksi kinerja IHSG hari ini. Berikut ulasannya:
Menurut Reliance Sekuritas, IHSG secara teknikal pada perdagangan hari ini masih bergerak bertahan dilevel 6000. Indikasi positif terbuka jika IHSG mampu break out resistance MA200 sebagai konfirmasi pola wave 3 yang memiliki target FR161,8% hingga kisaran level 6150-6200.
Indikator Stochastic bergerak berpeluang menguat mendekati overbought meskipun Momentum indikator RSI bergerak jenuh dengan indikasi bearish momentum. Dari indikator tersebut diperkirakan IHSG masih akan bergerak terkonsolidasi bertahan pada level psikologis dan mencoba break out resistance MA200 dengan support resistance 5957-6060.
Pada perdagangan kemarin, bursa saham Asia ditutup bervariasi. Indeks KOSPI (+0.79%), Nikkei (+0.64%) dan TOPIX (+0.73%) memimpin penguatan sedangkan Hangseng (-0.17%) dan Shanghai (-0.13%) melemah. Harga komoditas mayoritas melemah dipimpin oleh harga tembaga.
Kemarin juga ramai diberitakan Trump siap untuk melanjutkan rencana penerapan tarif yang lebih tinggi meskipun juru bicara kementrian luar negeri China telah memberikan sinyal untuk mencapai kesepakatan.
Dari dalam negeri BI yang cenderung optimis melihat outlook tahun 2019 dengan perkiraan Current Account yang tetap di level aman dengan rupiah yang akan bergerak stabil. Rupiah terpantau melemah terhadap USD ditutup Rp 14.515/US$ meskipun demikian harga obligasi 10th naik dan yield turun 0.4bps kelevel 7.88%. Investor asing pun masih tercatat net buy 155.82 Miliar rupiah.
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya;
- MAIN
- PTBA
- ACES
- LSIP
- JPFA
- CPIN
- PGAS
Rencana pertemuan Trump dan Xi Jinping di pekan ini, diperkirakan belum berdampak bagi pasar. Pasar saham Asia pada perdagangan hari ini berpotensi menguat, sejalan dengan membaiknya pasar Asia, terbuka peluang bagi IHSG untuk naik.
Beberapa sentimen yang mempengaruhi perdagangan saham hari ini diantaranya menyebutkan, pemerintah tengah membenahi kebijakan untuk Kawasan Berikat agar dapat mendukung kegiatan ekspor, dengan fokus kemudahan bagi eksportir.
Pemerintah melakukan penyesuaian pungutan ekspor terhadap Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya. Penyesuaian dilakukan seiring terus menurun harga CPO hingga 23 November 2018 menyentuh angka US$ 410 per ton.
Penyesuaian dari pungutan ekspor yang diputuskan dalam rapat pada Senin akan diterapkan untuk sementara waktu. Apabila harga sudah mulai membaik ke level US$ 550 per ton, pungutan akan dikembalikan ke mekanisme pungutan awal.
Sentimen dari luar yang patut disimak, diantaranya sikap Trump yang mengisyaratkan akan menerapkan kenaikan tarif impor untuk produk ponsel iPhone dan laptop, yang diimpor dari Cina. Selain itu, Trump juga mengatakan akan mengenakan kenaikan tarif hingga 25% untuk impor barang dan jasa senilai US$200 miliar serta mengincar impor barang dan jasa dari Cina senilai US$267 miliar.
Hal ini akan dilakukan Trump dilakukan jika kedua negara tidak mencapai kesepakatan. Trump dan Presiden Cina, Xi Jinping, bakal bertemu disela-sela KTT G20 di Argentina, yang di mulai 30 November 2018..
General Motors Co (GM) akan memangkas produksi dan tenaga kerja di Amerika Utara karena pasar sedan bertenaga gas tradisional yang menurun, serta menggeser lebih banyak investasi untuk kendaraan listrik dan otonom. GM berencana untuk menghentikan produksi tahun depan di tiga pabrik perakitan.
Rekomendasi saham hari ini:
- GGRM
- SMGR
- KLBF
- TLKM
- PWON
- JPFA
MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak sideways dalam perdagangan Rabu. Fokus utama investor masih pada perdagangan di pasar komoditas. Dimana harga logam dunia kembali dilanda aksi jual setelah dollar indeks menguat dan proyeksi.
Saham-saham yang layak diperhatikan hari ini:
- BBRI
- BBCA
- BBNI
- BBTN
- BMRI
- GGRM
Pada perdagangan kemarin IHSG melemah 0,15% ke level 6.013,78. Enam dari sembilan sektor ditutup melemah, dengan dorongan utama dari sektor industri dasar dan kimia (-2.04%) dan sektor pertambangan (-1.59%).
IHSG melemah di tengah fluktuasi bursa Asia lainnya dengan indeks Nikkei 225 Jepang (+0.64%) dan indeks Kospi Korea Selatan (+0.79%) ditutup menguat sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong (-0.17%) dan Shanghai Composite (-0.04%) ditutup melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan kemungkinan akan melanjutkan rencana untuk menaikkan tarif dari 10% menjadi 25% terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar.
Sedangkan di Amerika Serikat, Indeks Dow Jones Industrial Average (+0.44%), sedangkan indeks Standard & Poor's 500 (+0.33%) dan indeks Nasdaq Composite (+0.01%) masing-masing ditutup menguat. Bursa saham Amerika Serikat menguat setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan pertemuan antara Trump dan Xi Jinping pada Sabtu merupakan kesempatan untuk "membalik situasi" pada perang dagang.
Pagi ini bursa regional mayoritas menguat. Ini akan membuat kinerja IHSG fluktuatif dengan melemah terbatas (5,970 - 6,040)
Saham-saham pilihan :
- JPFA
- WSKT
- INDY
- BMRI
- DOID
(hps/ray) Next Article BI Bertahan Hawkish, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular