
IHSG Tertekan, Bisakah Investor Asing Jadi Penyelamat (Lagi)?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 November 2018 14:55

Namun, ada faktor yang harus diperhatikan yakni pelemahan nilai tukar rupiah. Kemarin, rupiah menguat 0,45% di pasar spot ke level Rp 14.470/dolar AS, menjadikannya mata uang dengan performa terbaik di kawasan Asia. Posisi Ini sekaligus menandai kali pertama rupiah ditutup di bawah level Rp 15.500/dolar AS sejak 10 Agustus silam.
Penguatan rupiah menjadi faktor utama yang mendorong investor asing masuk ke pasar saham tanah air dengan mengoleksi saham-saham bank BUKU IV.
Pada hari ini, rupiah melemah 0,17% di pasar spot ke level Rp 14.495/dolar AS. Rupiah melemah seiring dengan mencuatnya persepsi terkait dengan kenaikan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve pada penghujung tahun.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 26 November 2018, kemungkinan bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 bps pada bulan Desember adalah sebesar 79,2%, lebih tinggi dari posisi 23 November yang sebesar 75,8%.
Mencuatnya persepsi tersebut datang seiring dengan kuatnya proyeksi penjualan pada momen Black Friday dan Cyber Monday. Menurut US National Retail Federation, Black Friday tahun ini diperkirakan menghasilkan transaksi lebih dari US$ 6 miliar, naik 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk total musim belanja November-Desember tahun ini diperkirakan mampu meraup transaksi US$ 720,89 miliar.
Kemudian menurut lembaga riset Planalytics, akan ada 75 juta pelanggan yang akan berbelanja dalam Cyber Monday. Nilai transaksi diperkirakan mencapai US$ 7,8 miliar.
Mengingat konsumsi menyumbang lebih dari setengah perekonomian AS, pertumbuhan ekonomi di Negeri Paman Sam nampaknya masih akan cukup baik pada kuartal-IV 2018, sehingga The Fed perlu mengerek suku bunga acuannya.
Jika pelemahan rupiah bertambah parah, investor asing bisa dipaksa melepas saham-saham di tanah air dalam jumlah yang lebih besar. Pada akhirnya, IHSG yang kini sedang naik tipis justru bisa ditutup di zona merah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy)
Penguatan rupiah menjadi faktor utama yang mendorong investor asing masuk ke pasar saham tanah air dengan mengoleksi saham-saham bank BUKU IV.
Pada hari ini, rupiah melemah 0,17% di pasar spot ke level Rp 14.495/dolar AS. Rupiah melemah seiring dengan mencuatnya persepsi terkait dengan kenaikan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve pada penghujung tahun.
Mencuatnya persepsi tersebut datang seiring dengan kuatnya proyeksi penjualan pada momen Black Friday dan Cyber Monday. Menurut US National Retail Federation, Black Friday tahun ini diperkirakan menghasilkan transaksi lebih dari US$ 6 miliar, naik 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk total musim belanja November-Desember tahun ini diperkirakan mampu meraup transaksi US$ 720,89 miliar.
Kemudian menurut lembaga riset Planalytics, akan ada 75 juta pelanggan yang akan berbelanja dalam Cyber Monday. Nilai transaksi diperkirakan mencapai US$ 7,8 miliar.
Mengingat konsumsi menyumbang lebih dari setengah perekonomian AS, pertumbuhan ekonomi di Negeri Paman Sam nampaknya masih akan cukup baik pada kuartal-IV 2018, sehingga The Fed perlu mengerek suku bunga acuannya.
Jika pelemahan rupiah bertambah parah, investor asing bisa dipaksa melepas saham-saham di tanah air dalam jumlah yang lebih besar. Pada akhirnya, IHSG yang kini sedang naik tipis justru bisa ditutup di zona merah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular