
Baru IPO, Fintech Ini Gencarkan Ekspansi ke Timur Tengah
Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 November 2018 11:05

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) berniat untuk berekspansi sampai ke Timur Tengah untuk memperkuat bisnisnya. Perusahaan menilai sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar, menjadi kesempatan untuk menggaet pasar umroh dari dalam negeri.
Direktur Distribusi Voucher Nusantara Stanley Tjiandra mengatakan perusahaan berfokus untuk menggarap pasar yang memiliki potensi travel yang besar.
"Satu pasar yang mungkin akan kita kejar yang jadi main market adalah pasar untuk umroh di Saudi Arabia lagi kita kejar karena potensi pasar untuk religious travel karena Indonesia juga salah satu negara dengan penduduk Islam terbesar," kata Stanley di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (27/11).
Selain pasar di Timur Tengah ini, perusahaan juga berniat untuk ekspansi di kawasan regional Asean ke negara-negara yang ramai didatangi oleh pelancong seperti Singapura dan Thailand. Selain itu, perusahaan juga berniat untuk mengembangkan sayapnya ke Hong Kong.
Perusahaan menyebutkan hingga akhir bulan lalu sudah bekerja sama dengan 17.000 perusahaan small-medium enterprise (SME). Targetnya sampai akhir tahun ini perusahaan bisa menggaet hingga 2.000 SME.
Perusahaan baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke 52 sepanjang tahun ini.
Mengantongi dana seni;ai Rp 632,14 miliar dengan melepas 214,28 juta sahamnya ke publik. Rencananya dana ini sebesar 55% akan digunakan untuk modal kerja, 40% akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan sisanya untu keperluan pengembangan sumber daya manusia.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Telat Kirim Lapkeu, 68 Emiten "Dihukum" BEI
Direktur Distribusi Voucher Nusantara Stanley Tjiandra mengatakan perusahaan berfokus untuk menggarap pasar yang memiliki potensi travel yang besar.
"Satu pasar yang mungkin akan kita kejar yang jadi main market adalah pasar untuk umroh di Saudi Arabia lagi kita kejar karena potensi pasar untuk religious travel karena Indonesia juga salah satu negara dengan penduduk Islam terbesar," kata Stanley di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (27/11).
Selain pasar di Timur Tengah ini, perusahaan juga berniat untuk ekspansi di kawasan regional Asean ke negara-negara yang ramai didatangi oleh pelancong seperti Singapura dan Thailand. Selain itu, perusahaan juga berniat untuk mengembangkan sayapnya ke Hong Kong.
Perusahaan baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke 52 sepanjang tahun ini.
Mengantongi dana seni;ai Rp 632,14 miliar dengan melepas 214,28 juta sahamnya ke publik. Rencananya dana ini sebesar 55% akan digunakan untuk modal kerja, 40% akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan sisanya untu keperluan pengembangan sumber daya manusia.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Telat Kirim Lapkeu, 68 Emiten "Dihukum" BEI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular