Awal Pekan, IHSG Dibayangi Pelemahan
Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 November 2018 08:20
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (26/11/2018), akan dipengaruhi oleh beberapa sentimen global baik positif maupun negatif. Pergerakan indeks di awal pekan ini diperkirakan akan menguat meski tak tertutup kemungkinan untuk terjadi pelemahan, menurut hasil riset beberapa analis saham.
Kiwoom Sekuritas Indonesia menyebutkan aura positif datang dari direstuinya rancangan perjanjian perpisahan Inggris dari Uni Eropa (UE) atau Brexit, Minggu waktu setempat. Kini, rancangan tersebut tinggal menunggu lampu hijau dari parlemen Inggris.
Para pelaku pasar dan investor juga akan menanti pembicaraan Mario Draghi di depan Parlemen Eropa di Brussels untuk mendapatgambaran lebih jelas mengenai rencana pengurangan Quantitative Easing dan kenaikkan tingkat suku bunga pada tahun depan semoga dapat disampaikan.
Gambaran yang lebih jelas akan membantu para pelaku pasar dan investor pada tahun depan untuk menyusun strategi termasuk portfolio mereka.
Meski demikian, sentimen negatif datang dari Amerika dan China terkait perang dagang antara kedua negara. Kedua kepala negara ini diagendakan untuk bertemu dalam pertemuan G20 di Argentina. Pelaku pasar akan mencermati pertemuan dua kepala negara adidaya ini.
Sementara itu, MNC Sekuritas menilai indeks bakal melemah di awal pekan ini lantaran pekan lalu asing sudah mencatatkan beli bersih (net buy) di dalam negeri mencapai Rp 1,74 triliun sebagai antisipasi Window Dressing di bulan Desember dan January Effect diawal tahun 2019.
Kemudian, berita negatif yang membayangi pergerakan indeks antara lain posisi pasar saham Amerika yang ditutup melemah akhir pekan lalu dan harga komoditas dunia yang mengalami pelemahan. Oleh karena itu, indeks hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran support 5.954 poin dan resisten di 6.026 poin.
(prm) Next Article Analis: Sinyal Penguatan IHSG Terbentuk Hari Ini
Kiwoom Sekuritas Indonesia menyebutkan aura positif datang dari direstuinya rancangan perjanjian perpisahan Inggris dari Uni Eropa (UE) atau Brexit, Minggu waktu setempat. Kini, rancangan tersebut tinggal menunggu lampu hijau dari parlemen Inggris.
Para pelaku pasar dan investor juga akan menanti pembicaraan Mario Draghi di depan Parlemen Eropa di Brussels untuk mendapatgambaran lebih jelas mengenai rencana pengurangan Quantitative Easing dan kenaikkan tingkat suku bunga pada tahun depan semoga dapat disampaikan.
Meski demikian, sentimen negatif datang dari Amerika dan China terkait perang dagang antara kedua negara. Kedua kepala negara ini diagendakan untuk bertemu dalam pertemuan G20 di Argentina. Pelaku pasar akan mencermati pertemuan dua kepala negara adidaya ini.
Sementara itu, MNC Sekuritas menilai indeks bakal melemah di awal pekan ini lantaran pekan lalu asing sudah mencatatkan beli bersih (net buy) di dalam negeri mencapai Rp 1,74 triliun sebagai antisipasi Window Dressing di bulan Desember dan January Effect diawal tahun 2019.
Kemudian, berita negatif yang membayangi pergerakan indeks antara lain posisi pasar saham Amerika yang ditutup melemah akhir pekan lalu dan harga komoditas dunia yang mengalami pelemahan. Oleh karena itu, indeks hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran support 5.954 poin dan resisten di 6.026 poin.
(prm) Next Article Analis: Sinyal Penguatan IHSG Terbentuk Hari Ini
Most Popular