
Fokus Investor
Sentimen Global Bayangi IHSG, Simak 5 Aksi Emiten Ini
Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 November 2018 08:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (23/11/2018), berhasil ditutup menguat 0,26% ke level 6.006,2 poin. Sepanjang hari tersebut, pergerakan indeks tak bisa dibilang mulus lantaran fluktuasinya seperti roller coaster.
Sentimen negatif berupa perang dagang AS-China yang kian panas membuat investor melepas instrumen berisiko seperti saham. Selain itu, pasar menantikan perkembangan terbaru proses perceraian Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
UE memang pada akhirnya menyetujui rancangan kesepakatan Brexit yang diajukan Perdana Menteri Inggris Theres May hari Minggu namun pemimpin kubu oposisi Inggris mengatakan akan menolak perjanjian itu saat dibawa ke parlemen.
Selain itu, terdapat beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini.
1. Bos Stanchart Grup Bicara Soal Nasib Bank Permata
CEO Standard Chartered Bank Group Bill Winters mengatakan perusahaannya saat ini memiliki tiga opsi terkait kepemilikan 45% sahamnya di PT Bank Permata Tbk (BNLI).
"Beli, jual, atau tahan," jawabnya saat ditanya mengenai opsi yang tengah ia pertimbangkan terkait kepemilikan saham perusahaannya di Bank Permata oleh Christine Tan dalam acara Managing Asia yang ditayangkan CNBC, Jumat (23/11/2018).
2. Eksklusif: Krakatau Steel Incar Pabrik Baja Kolaps
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berencana akan mengakuisisi sejumlah perusahaan baja nasional yang sudah mulai berhenti beroperasi. Ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja perseroan dengan pola anorganik.
3. Bayar Utang & Akuisisi Blok Migas, ENRG Gelar Rights Issue
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berencana untuk melakukan aksi korporasi rights issue paling lambat pada September 2019 mendatang. Selain untuk membayar utang perusahaan, dananya akan digunakna untuk pengembangan aset, dan potensi akuisisi aset baru.
4. Bank Mandiri Kurangi Saham di Asuransi AXA Jadi 20%, Kenapa?
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengurangi kepemilikannya atas PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI) dari sebelumnya kepemilikan sebesar 60% menjadi hanya sebesar 20% saja. Pengurangan kepemilikan ini dilakukan dengan menjual sebagian sahamnya kepada AXA Asia.
5. WIKA Targetkan Kontribusi Pendapatan Berulang 15%/ Tahun
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan kontribusi pendapatan berulang (recurring income) ke pendapatan konsolidasi perusahaan bisa konstan di angka 15% dalam dua tahun mendatang. Target ini dipatok untuk menjaga sustainability perusahaan dengan target pertumbuhan 25%-27%.
(prm) Next Article Simak Kabar Utang KRAS hingga Akuisisi Permata oleh Mandiri
Sentimen negatif berupa perang dagang AS-China yang kian panas membuat investor melepas instrumen berisiko seperti saham. Selain itu, pasar menantikan perkembangan terbaru proses perceraian Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
UE memang pada akhirnya menyetujui rancangan kesepakatan Brexit yang diajukan Perdana Menteri Inggris Theres May hari Minggu namun pemimpin kubu oposisi Inggris mengatakan akan menolak perjanjian itu saat dibawa ke parlemen.
1. Bos Stanchart Grup Bicara Soal Nasib Bank Permata
CEO Standard Chartered Bank Group Bill Winters mengatakan perusahaannya saat ini memiliki tiga opsi terkait kepemilikan 45% sahamnya di PT Bank Permata Tbk (BNLI).
"Beli, jual, atau tahan," jawabnya saat ditanya mengenai opsi yang tengah ia pertimbangkan terkait kepemilikan saham perusahaannya di Bank Permata oleh Christine Tan dalam acara Managing Asia yang ditayangkan CNBC, Jumat (23/11/2018).
2. Eksklusif: Krakatau Steel Incar Pabrik Baja Kolaps
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berencana akan mengakuisisi sejumlah perusahaan baja nasional yang sudah mulai berhenti beroperasi. Ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja perseroan dengan pola anorganik.
3. Bayar Utang & Akuisisi Blok Migas, ENRG Gelar Rights Issue
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berencana untuk melakukan aksi korporasi rights issue paling lambat pada September 2019 mendatang. Selain untuk membayar utang perusahaan, dananya akan digunakna untuk pengembangan aset, dan potensi akuisisi aset baru.
4. Bank Mandiri Kurangi Saham di Asuransi AXA Jadi 20%, Kenapa?
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengurangi kepemilikannya atas PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI) dari sebelumnya kepemilikan sebesar 60% menjadi hanya sebesar 20% saja. Pengurangan kepemilikan ini dilakukan dengan menjual sebagian sahamnya kepada AXA Asia.
5. WIKA Targetkan Kontribusi Pendapatan Berulang 15%/ Tahun
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan kontribusi pendapatan berulang (recurring income) ke pendapatan konsolidasi perusahaan bisa konstan di angka 15% dalam dua tahun mendatang. Target ini dipatok untuk menjaga sustainability perusahaan dengan target pertumbuhan 25%-27%.
(prm) Next Article Simak Kabar Utang KRAS hingga Akuisisi Permata oleh Mandiri
Most Popular