
Rupiah Begitu-begitu Saja, Tapi Terbaik Kedua Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 November 2018 10:47

Dengan sentimen positif yang cukup banyak, semestinya rupiah mampu menguat lebih jauh dan tidak minim dinamika seperti sekarang. Sepertinya laju penguatan rupiah terhambat oleh arus modal yang cenderung keluar dari pasar keuangan Indonesia.
Di pasar saham, investor asing membukukan jual bersih Rp 5,03 miliar yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,03% pada pukul 10:20 WIB. Sementara di pasar obligasi, arus modal keluar ditunjukkan dengan kenaikan imbal hasil (yield).
Pada pukul 10:21 WIB, yield obligasi pemerintah berbagai tenor bergerak variatif. Terjadi kenaikan yield untuk tenor 3, 25, dan 30 tahun yang menandakan harga instrumen ini sedang turun karena aksi jual.
Berikut perkembangan yield obligasi pemerintah berbagai tenor pada pukul 10:23 WIB:
Kemungkinan aksi ambil untung sedang menghinggapi pasar keuangan Indonesia. Sebab dalam beberapa waktu terakhir memang terjadi peningkatan yang lumayan tajam.
Selama sebulan terakhir, IHSG sudah melonjak 3,28%. Sementara yield obligasi pemerintah seri acuan tenor 10 tahun dalam periode yang sama anjlok 72,2 basis poin. Artinya, pasar saham dan obligasi sudah bullish bukan main sehingga ambil untung bisa datang kapan saja.
Perilaku ini yang kemungkinan membuat penguatan rupiah tertahan, sulit untuk terapresiasi lebih tinggi. Namun kinerja rupiah tidak buruk-buruk amat, karena masih berstatus sebagai mata uang terbaik kedua di Benua Kuning.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Di pasar saham, investor asing membukukan jual bersih Rp 5,03 miliar yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,03% pada pukul 10:20 WIB. Sementara di pasar obligasi, arus modal keluar ditunjukkan dengan kenaikan imbal hasil (yield).
Pada pukul 10:21 WIB, yield obligasi pemerintah berbagai tenor bergerak variatif. Terjadi kenaikan yield untuk tenor 3, 25, dan 30 tahun yang menandakan harga instrumen ini sedang turun karena aksi jual.
Kemungkinan aksi ambil untung sedang menghinggapi pasar keuangan Indonesia. Sebab dalam beberapa waktu terakhir memang terjadi peningkatan yang lumayan tajam.
Selama sebulan terakhir, IHSG sudah melonjak 3,28%. Sementara yield obligasi pemerintah seri acuan tenor 10 tahun dalam periode yang sama anjlok 72,2 basis poin. Artinya, pasar saham dan obligasi sudah bullish bukan main sehingga ambil untung bisa datang kapan saja.
Perilaku ini yang kemungkinan membuat penguatan rupiah tertahan, sulit untuk terapresiasi lebih tinggi. Namun kinerja rupiah tidak buruk-buruk amat, karena masih berstatus sebagai mata uang terbaik kedua di Benua Kuning.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular