Analisis Teknikal

Brexit Beri Kabar Gembira, IHSG Kembali Menatap 6.000

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 November 2018 08:25
IHSG berpotensi menembus level psikologis 6.000
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat pada rentang pergerakan 5.978 hingga 6.020 pada perdagangan hari ini, Jumat (23/11/2018).

Potensi penguatan berdasarakan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Wall Street tidak mengalami perubahan karena mulai libur merayakan hari thanksgiving selama dua hari.

Namun demikian, ada sentimen positif yang datang dari Uni Eropa, Brussel dan London dikabarkan telah menyepakati poin-poin utama dalam draf negosiasi perceraian antara Inggris dengan Uni Eropa (Brexit). 

Draft tersebut akan diputuskan lebih lanjut dalam sidang yang akan digelar (25/11/2018). Para pihak berkomitmen untuk menjaga hubungan dagang sedekat mungkin dengan mengedepankan kemudahan.

Para pihak juga sepakat untuk melakukan liberalisasi perdagangan dan jasa. London akan secara resmi bercerai dengan Brussel pada (29/3/2019). Namun dalam draf tersebut menyatakan bahwa akan ada masa transisi yang bisa diperpanjang 1 hingga 2 tahun.

Perkembangan ini membuat pelaku pasar bernafas lega. Pasalnya risiko besar bernama No Deal Brexit kemungkinan tidak akan terjadi dan Inggris bisa berpisah secara baik-baik dengan Uni Eropa.


Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukan kelasnya dengan menguat 0,8% di level 5.990, atau kurang 10 poin lagi mencapai level psikologis 6.000.

Sempat dibuka melemah 0,19% pada pembukaan perdagangan, IHSG langsung berbalik menguat. Penguatan didorong indeks sektor keuangan yang memiliki bobot paling besar, penyebabnya lagi-lagi berasal dari global.

Probabilitas kenaikan suku bunga The Federal Reserve/The Fed mulai mengendur. The Fed berpotensi menunda kenaikan suku bunga acuan. Sebab, data ekonomi di AS ternyata belum terlalu kuat.

Klaim tunjangan pengangguran naik sebanyak 3.000 menjadi 224.000 pada pekan lalu. Capaian tersebut lebih tinggi dari estimasi pasar yang meramalkan akan terjadi penurunan ke angka 215.000. 

CME Fedwatch juga memaparkan adanya kemungkinan bahwa the Fed menaikan suku bunganya dengan probabilitas yang cenderung turun, kenaikan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) dalam rapat The Fed 19 Desember nanti sebesar 72,3%. Turun dibandingkan posisi sebulan lalu yang masih 78,4%.

Lalu, bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Berikut analisis pergerakan IHSG menggunakan analisis secara teknikal.
No Deal Brexit Mulai Menjauh, IHSG Kembali Menatap 6.000Sumber: Revinitif
Kembali bergerak mendekati level 6.000 menggambarkan IHSG masih menyimpan tenaga yang cukup besar. Secara teknikal, hal ini ditunjukan dari posisinya yang bergerak di atas garis rerata harga selama lima hari (moving average/MA5).

Pola yang terbentuk adalah bullish harami, pola tersebut didahului grafik satuan spinning candle yang terbentuk sehari sebelumnya. Bullish harami juga dikenal dengan nama outside bar atau yang menggambarkan kekuatan pada IHSG untuk kembali naik.  

Tim Riset memandang bahwa sentimen positif dari bursa global, pergerakan IHSG secara teknikal yang menunjukan potensi penguatanakan membuat IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan menguat.


T
IM RISET CNBC INDONESIA



(yam/roy) Next Article Insentif Ditebar, Bisakah IHSG Keluar dari Tekanan di Sesi 2?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular