
3 Faktor Ini Bisa Dongkrak Harga Obligasi Pemerintah
Irvin Avriano, CNBC Indonesia
22 November 2018 09:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga surat berharga negara (SBN)Â diprediksi menguat pagi ini karena tiga faktor.
Analis Fixed Income PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono dalam risetnya hari ini (22/11/18) mengatakan faktor pertama adalah tren penurunan harga minyak.
"Tren penurunan harga minyak mentah dunia sejauh ini belum sepenuhnya diikuti oleh penurunan yield SBN berdasar pada analisis bahwa pergerakan harga minyak mentah dunia merupakan leading indicator bagi yield/harga SUN," ujar Dhian.
Kedua, lanjutnya, meski lelang SBN kemarin tingkat incoming bids investor turun dibandingkan dengan lelang SBN sebelumnya namun keputusan pemerintah hanya menyerap Rp15 triliun dibandingkan dengan historis lelang pemerintah yang biasanya menyerap dengan target maksimal sebesar Rp20 triliun membuat tingkat bid to cover ratio menjadi masih atraktif yaitu sebesar 2,78 kali atau di atas rata-rata bid to cover ratio lelang SBN dari awal tahun sebesar 2,34 kali.
Dia mengatakan faktor ketiga adalah sentimen global bagi harga SBN cenderung positif di mana permintaan barang tahan lama AS selain sektor transportasi (durable goods ex transportation) tumbuh lebih rendah yaitu sebesar 0,1% (MoM) dibandingkan dengan ekspektasi pasar sebesar 0,4% (MoM).
"Hal tersebut memberikan ekspektasi kemungkinan perlambatan ekonomi AS. Selain itu, risiko pasar modal global mengalami penurunan yang tercermin dari turunnya CBOE Volatility Index (VIX) sebesar 7,47% ke level 20,80 poin."
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(roy/roy) Next Article Rekor! Nilai penawaran lelang SUN Capai Rp 94 T
Analis Fixed Income PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono dalam risetnya hari ini (22/11/18) mengatakan faktor pertama adalah tren penurunan harga minyak.
Dia mengatakan faktor ketiga adalah sentimen global bagi harga SBN cenderung positif di mana permintaan barang tahan lama AS selain sektor transportasi (durable goods ex transportation) tumbuh lebih rendah yaitu sebesar 0,1% (MoM) dibandingkan dengan ekspektasi pasar sebesar 0,4% (MoM).
"Hal tersebut memberikan ekspektasi kemungkinan perlambatan ekonomi AS. Selain itu, risiko pasar modal global mengalami penurunan yang tercermin dari turunnya CBOE Volatility Index (VIX) sebesar 7,47% ke level 20,80 poin."
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(roy/roy) Next Article Rekor! Nilai penawaran lelang SUN Capai Rp 94 T
Most Popular