Winning Streak Terputus, Rupiah Terlemah Ketiga Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 November 2018 08:29
Perang Dagang Bikin Main Aman
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Arie Pratama)
Dolar AS memang masih menguat secara global. Pada pukul 08:15 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama dunia) menguat 0,1%. 

Penguatan dolar AS (dan yen) adalah pertanda investor sedang enggan mengambil risiko. Risk appetite turun sehingga pelaku pasar memilih bermain aman dengan kembali ke pelukan safe haven

Kekhawatiran investor saat ini tertuju pada hubungan AS-China yang kembali tegang. KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang gagal menghasilkan komunike ternyata berbuntut panjang. 

China menuding AS memaksakan kehendak dan ingin membenarkan praktik proteksionisme untuk masuk dalam salah satu poin komunike APEC. Menurut Beijing, Washington menjadikan APEC sebagai arena untuk melampiaskan amarah. China pun terpaksa masuk ke arena pertandingan tersebut. 

"Ada satu negara yang memaksa memasukkan ide mereka ke teks yang harus disepakati pihak-pihak lain, membenarkan proteksionisme dan unilateralisme. Tidak mau menerima masukan dari China dan negara-negara lainnya," tegas Wang Yi, Penasihat Negara China, seperti dikutip Reuters. 

Namun AS membantah tuduhan itu. Gedung Putih menilai China 'memelintir' fakta yang sebenarnya. 

"Ada 20 dari 21 negara yang siap menandatangani komunike, hanya China yang tidak bersedia. Kami berusaha menyelesaikan ini, tetapi mereka tidak mau," kata seorang pejabat pemerintah AS kepada Reuters. 

Dikhawatirkan hubungan yang buruk ini berlanjut hingga ke pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden  China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Argentina akhir November hingga awal Desember mendatang. Padahal pelaku pasar sudah berharap banyak dari pertemuan ini. 

"Gedung Putih melihat KTT ASEAN dan APEC adalah panggung pembuka untuk G20. Kami tidak ingin berharap banyak, saya rasa ekspektasi tidak akan terlalu tinggi setelah pengalaman ini (di APEC)," lanjut sang sumber. 

Perkembangan ini membuat pelaku pasar panik dan mencari selamat masing-masing. Instrumen berisiko tidak menjadi pilihan utama, semua memilih safe haven. Dolar AS pun kebanjiran peminat sehingga nilainya menguat.  

Rupiah sudah menguat dalam 5 hari perdagangan. Apabila dolar AS terus sangar, maka winning streak rupiah akan terhenti hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular