
Andai Tidak Libur, Rupiah Sepertinya Ditutup Merah Hari Ini
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 November 2018 16:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) yang sempat melempem di Asia siang tadi kini kembali trengginas. Andai saja pasar keuangan Indonesia tidak libur, bukan tidak mungkin rupiah juga menjadi salah satu korban keperkasaan greenback.
Pada Selasa (20/11/2018) pukul 15:53 WIB, berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia:
Terlihat bahwa dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang Asia. Rupiah dan ringgit Malaysia bisa dikeluarkan dari daftar, karena pasar keuangan kedua negara ini sedang libur memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW.
Perlahan tapi pasti dolar AS mulai bangkit. Pada pukul 15:58 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) sudah kembali menguat 0,1%. Indeks ini sempat merah pada siang tadi.
Investor berburu dolar AS jelang lelang obligasi pemerintah Negeri Paman Sam pada tengah malam ini dan esok hari. Tengah malam ini akan diadakan lelang obligasi tenor pendek yaitu 4 dan 8 pekan. Target indikatif dalam lelang ini adalah US$ 80 miliar. Sementara besok akan diadakan lelang obligasi primadona yaitu tenor 10 tahun dengan target indikatif US$ 11 miliar.
Kalau pasar spot valas Indonesia tidak libur hari ini, apa kabarnya rupiah? Apakah bisa menguat lagi, atau malah melemah?
Biasanya pergerakan rupiah di pasar spot searah dengan pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) di luar negeri, yang hari ini tetap bertransaksi. Kabar buruknya, rupiah sepertinya harus mengakhiri hari di zona merah alias melemah.
Untung pasar spot hari ini libur, sehingga rupiah tidak harus merasakan pelemahan. Andai tetap buka, kemungkinan laju penguatan rupiah yang sudah berlangsung selama 5 hari perdagangan akan terhenti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Pada Selasa (20/11/2018) pukul 15:53 WIB, berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia:
Perlahan tapi pasti dolar AS mulai bangkit. Pada pukul 15:58 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) sudah kembali menguat 0,1%. Indeks ini sempat merah pada siang tadi.
Investor berburu dolar AS jelang lelang obligasi pemerintah Negeri Paman Sam pada tengah malam ini dan esok hari. Tengah malam ini akan diadakan lelang obligasi tenor pendek yaitu 4 dan 8 pekan. Target indikatif dalam lelang ini adalah US$ 80 miliar. Sementara besok akan diadakan lelang obligasi primadona yaitu tenor 10 tahun dengan target indikatif US$ 11 miliar.
Kalau pasar spot valas Indonesia tidak libur hari ini, apa kabarnya rupiah? Apakah bisa menguat lagi, atau malah melemah?
Biasanya pergerakan rupiah di pasar spot searah dengan pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) di luar negeri, yang hari ini tetap bertransaksi. Kabar buruknya, rupiah sepertinya harus mengakhiri hari di zona merah alias melemah.
Periode | Kurs 19 November (15:57 WIB) | Kurs 20 November (16:00 WIB) |
1 Pekan | Rp 14.568 | Rp 14.590 |
1 Bulan | Rp 14.621 | Rp 14.624 |
2 Bulan | Rp 14.674 | Rp 14.687 |
3 Bulan | Rp 14.748 | Rp 14.749 |
6 Bulan | Rp 14.941 | Rp 14.955 |
9 Bulan | Rp 15.146 | Rp 15.150 |
1 Tahun | Rp 15.336 | Rp 15.337 |
2 Tahun | Rp 16.163 | Rp 16.170,2 |
Untung pasar spot hari ini libur, sehingga rupiah tidak harus merasakan pelemahan. Andai tetap buka, kemungkinan laju penguatan rupiah yang sudah berlangsung selama 5 hari perdagangan akan terhenti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Most Popular