Andai Pasar Valas RI Buka Hari Ini, Rupiah Niscaya Melemah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 November 2018 09:08
Andai Pasar Valas RI Buka Hari Ini, Rupiah Niscaya Melemah
Ilustrasi Rupiah (REUTERS / Beawiharta)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia hari ini ditutup, memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Seandainya pasar hari ini buka, kira-kira bagaimana nasib rupiah? Apakah mampu melanjutkan penguatan menjadi 6 hari beruntun, atau malah melemah? 

Ada beberapa indikator untuk memperkirakan hal tersebut. Pertama adalah kondisi mata uang utama Asia. Sayangnya, pagi ini mayoritas mata uang utama Benua Kuning melemah di hadapan dolar AS.

Hanya rupee India dan ringgit Malaysia yang mampu menguat, sisanya tidak selamat. Itu pun dengan catatan pasar valas India belum dibuka, sehingga masih mencerminkan penguatan kemarin.
 

Berikut perkembangan kurs dolar as terhadap sejumlah mata uang Asia pada pukul 08:30 WIB: 



Mengapa mata uang Asia mayoritas melemah di hadapan dolar AS? Untuk itu kita masuk ke indikator kedua, yaitu Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia). 

Ternyata tidak hanya di Asia, penguatan dolar AS memang sudah meluas (broadbased). Ini terlihat dari Dollar Index yang pada pukul 08:40 WIB menguat 0,05% ke 96,24. 

Investor melihat dolar AS sudah tertekan terlalu dalam. Selama seminggu terakhir, Dollar Index anjlok 1,1% sedangkan sejak awal November koreksinya mencapai 0,92%. 

 

Artinya sekarang mata uang Negeri Paman Sam sudah lebih terjangkau alias lebih murah. Pelaku pasar kemudian memborong dolar AS sehingga membuat nilainya naik atau menguat. 


(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

Apalagi tengah malam nanti waktu Indonesia akan digelar lelang obligasi pemerintah AS untuk tenor pendek yaitu 4 dan 8 pekan. Target indikatif dalam lelang ini adalah US$ 80 miliar. Sementara besok akan diadakan lelang obligasi primadona yaitu tenor 10 tahun dengan target indikatif US$ 11 miliar. 

Jelang lelang, investor akan 'membuang' obligasi pemerintah agar imbal hasil (yield) naik. Kenaikan yield sudah terlihat untuk semua tenor dengan rincian sebagai berikut: 

 

Saat yield di pasar sekunder naik, maka akan mempengaruhi kupon saat penerbitan di lelang pasar perdana. Dengan kenaikan yield saat ini, maka wajar bila investor berharap akan ada kupon yang menarik dalam lelang obligasi hari ini dan besok.  

Oleh karena itu, lelang obligasi pemerintahan Presiden Donald Trump sepertinya akan semarak karena ada harapan pemberian kupon yang menarik. Ujungnya adalah permintaan dolar AS ikut naik karena perlu mata uang ini untuk membeli obligasi. Itulah mengapa kenaikan yield merupakan sinyal bullish bagi greenback


(BERLANJUT KE HALAMAN 3)


Mata uang Asia tertekan, dolar AS garang, sekarang kita akan masuk ke indikator ketiga yaitu kurs dolar as terhadap rupiah di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF). Pasar spot boleh libur, tapi pasar NDF yang diperdagangkan di luar negeri tetap berjalan. 

Berikut perbandingan kurs dolar AS terhadap rupiah di pasar NDF pada pukul 08:53 dibandingkan posisi kemarin petang: 

PeriodeKurs 19 November (15:57 WIB)Kurs 20 November (08:53 WIB)
1 PekanRp 14.568Rp 14.591
1 BulanRp 14.621Rp 14.644
2 BulanRp 14.674Rp 14.699
3 BulanRp 14.748Rp 14.769
6 BulanRp 14.941Rp 14.967
9 BulanRp 15.146Rp 15.159
1 TahunRp 15.336Rp 15.369
2 TahunRp 16.163Rp 16.170,9
 
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. 

Pagi ini, terlihat bahwa kurs dolar AS di pasar NDF pun menguat. Artinya, seperti mata uang Asia lainnya, rupiah tidak berdaya menghadapi keperkasaan dolar AS. 

Kesimpulannya, ketiga indikator yang sudah dipaparkan sama sekali tidak mendukung rupiah. Mata uang Asia hampir semua melemah, Dollar Index menguat, dan kurs rupiah di NDF di terdepresiasi. 

Investor mungkin patut bersyukur pasar keuangan Indonesia hari ini libur. Sebab kalau buka, maka bisa saja menjadi saksi pelemahan rupiah. Tren penguatan rupiah yang terjadi selama 5 hari terakhir niscaya akan terhenti hari ini, andai pasar keuangan tidak libur.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular