Analisis Teknikal

Terus Tertekan, Harga CPO Mulai Berontak Naik

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
19 November 2018 16:12
Harga komoditas sawit tersebut sempat terperosok ke level di bawah MYR 2.000/ton untuk pertama kalinya sejak awal September 2015.
Foto: REUTERS/Samsul Said
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak Februari 2019 di Bursa Derivatif Malaysia kembali merangkak naik 1,62% ke MYR 2.004/ton, kembali ke level psikologis di atas 2.000, Senin (19/11/2018), pada penutupan perdagangan sesi I, pukul 11.30 WIB.

Sebagai informasi, harga CPO sempat amblas 3,33% secara point-to-point di sepanjang pekan lalu. Harga komoditas sawit tersebut sempat terperosok ke level di bawah MYR 2.000/ton untuk pertama kalinya sejak awal September 2015.

Selain harganya sudah cenderung murah, ekspor minyak kelapa sawit Malaysia yang mampu tumbuh positif di bulan ini, nampaknya menjadi pendorong bagi investor untuk melakukan aksi beli di awal pekan ini.

Tidak hanya melemah 3% lebih dalam sepekan terakhir, harga CPO juga sudah jatuh 9,83% di sepanjang bulan November ini. Adapun sejak awal tahun pelemahannya berada di kisaran 22%. Alhasil, harga CPO pun sudah cenderung murah di mata investor. Hal ini akhirnya mendorong aksi beli di pasar komoditas ini.

Bangkitnya ekspor pada pertengahan bulan ini menjadi sinyal positif bahwa stok minyak kelapa sawit di Malaysia tidak akan terlalu dianggap berlebih.

Kenaikan harga CPO juga didukung oleh kenaikan harga minyak kedelai kontrak acuan di Chicago Board of Trade (CBoT). Hingga pukul 12.44 WIB hari ini, harganya menguat sebesar 0,11%, mampu rebound pasca anjlok 1% lebih di akhir pekan lalu.

Kemudian, kemana arah pergerakan komoditas yang dikenal dengan singatan CPO tersebut bergerak? Tim riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut.
Sumber: Revinitif
Jika dilihat dari awal tahun, harga CPO cenderung tertekan (downtrend), harganya mengalami koreksi sebesar 21%. Jika melihat grafik di atas, harga CPO sempat bergerak menyamping antara bulan Juli hingga akhir Oktober 2018, dengan rentang MYR 2.150 - MYR 2.250.  

Tim Riset CNBC Indonesia melihat harga CPO kontrak Februari 2019 akan bergerak naik menguji level MYR 2.035 (Resistance I/R1) dan selanjutnya menguji level MYR 2.079 yang akan dicapai dalam jangka menengah 3 hingga 6 minggu mendatang.

Baca: Sudah Cenderung Murah, Harga CPO Naik 1,6% di Awal Pekan

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/hps) Next Article IHSG Cetak Rekor, Perhatikan 4 Saham Ini

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular