Nasib Rupiah: 4 Hari di Atas, Sekarang di Bawah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 November 2018 12:43
Perang Dagang Jatuhkan Mata Uang Asia
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sebenarnya tidak hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia pun tidak berdaya di hadapan dolar AS. Tinggal tersisa yen Jepang, rupee India, dan ringgit Malaysia yang menguat, lainnya tidak selamat. 

Pelemahan terdalam dialami oleh won Korea Selatan disusul oleh dolar Taiwan. Sepertinya negara-negara yang mengandalkan ekspor sebagai mesin penggerak pertumbuhan ekonomi sedang mengalami masa sulit. Penyebabnya adalah hawa perang dagang AS vs China yang kembali terasa.

Mengutip Reuters, Presiden AS Donald Trump telah menerima surat dari China yang berisi 142 daftar reformasi ekonomi di Negeri Tirai Bambu. Meski secara keseluruhan bisa menerima, tetapi ada hal-hal yang dinilai Trump masih mengganjal. 

"Mereka mengirim daftar yang banyak. Untuk beberapa hal, belum bisa saya terima," tegasnya. 

Meski rencana dialog Trump dengan Presiden China Xi Jinping masih terjadwal, tetapi pelaku pasar mulai menurunkan ekspektasi. Bisa saja tidak ada hal substansial yang disepakati dalam pertemuan di sela-sela KTT G20 ini.

Artinya, jalan menuju damai dagang AS-China masih samar-samar. Ketika AS dan China masih terlibat perang dagang, maka rantai pasok dunia (global supply chain) akan terhambat.

Korea Selatan dan Taiwan adalah negara yang menjadikan ekspor sebagai penggerak ekonomi sehingga perang dagang AS-China tentu bukan kabar gembira. Menurut catatan Bank Dunia, ekspor menyumbang 43,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan tahun lalu. Sementara di Taiwan, porsinya lebih besar lagi yaitu mencapai sekitar 70%.

Oleh karena itu, wajar apabila investor melepas won dan dolar Taiwan karena risiko perlambatan ekspor yang akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi di negara sang empunya mata uang tersebut. 

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang Asia pada pukul 12:21 WIB: 

 

Meski paling berat dirasakan won dan dolar Taiwan, sentimen perang dagang juga sukses menjadi pemberat langkah mata uang utama Asia. Perang dagang adalah sentimen besar yang mempengaruhi mood pelaku pasar karena menentukan nasib perekonomian global. Ketika perang dagang menghangat, maka investor cenderung memilih bermain aman dan masuk safe haven assets seperti dolar AS dan yen. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular