
Gawat! Kali Terakhir Sentuh 6000, IHSG Langsung Anjlok 5,57%!
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
18 November 2018 17:41

Namun, menghadapi pekan yang baru, pelaku pasar sudah sepatutnya berhati-hati. Pasalnya, kali terakhir ditutup di atas level psikologis 6.000 (31 Agustus 2018), IHSG anjlok 5,57% hanya dalam waktu 3 hari, dari level 6.018,46 menjadi 5.683,5.
Ada 2 alasan kuat yang bisa membuat kejadian serupa terulang pada minggu depan. Pertama, terkait dengan makna dari level psikologis itu sendiri. Level psikologis merupakan sebuah angka bulat yang biasanya dijadikan patokan bagi investor dalam meletakkan order beli maupun jual. Semakin bulat sebuah level harga/indeks, maka akan semakin banyak dijadikan acuan. Sebagai contoh, level 6.000 akan lebih menarik jika dibandingkan dengan level 5.900.
Lantaran banyak dijadikan patokan oleh investor, volatilitas di sekitar level psikologis biasanya tinggi. Oleh karena itu, menjadi wajar jika IHSG melemah signifikan pada pekan depan lantaran akan ada banyak investor yang memasang order jual atas saham-saham yang dimilikinya.
Berbicara mengenai order jual, kita bisa masuk ke alasan kedua. Seperti yang sudah disebutkan di halaman sebelumnya, IHSG membukukan imbal hasil sebesar 2,35% sepanjang pekan lalu. Ini artinya, ruang bagi investor untuk melakukan aksi jual dan merealisasikan keuntungan yang sudah didapatkan menjadi terbuka lebar.
Mungkin IHSG tidak akan anjlok hingga 5% lebih seperti pada saat terakhir ditutup di atas level 6.000, tetapi ruang untuk terkoreksi secara dalam tentunya ada.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/gus)
Ada 2 alasan kuat yang bisa membuat kejadian serupa terulang pada minggu depan. Pertama, terkait dengan makna dari level psikologis itu sendiri. Level psikologis merupakan sebuah angka bulat yang biasanya dijadikan patokan bagi investor dalam meletakkan order beli maupun jual. Semakin bulat sebuah level harga/indeks, maka akan semakin banyak dijadikan acuan. Sebagai contoh, level 6.000 akan lebih menarik jika dibandingkan dengan level 5.900.
Lantaran banyak dijadikan patokan oleh investor, volatilitas di sekitar level psikologis biasanya tinggi. Oleh karena itu, menjadi wajar jika IHSG melemah signifikan pada pekan depan lantaran akan ada banyak investor yang memasang order jual atas saham-saham yang dimilikinya.
Mungkin IHSG tidak akan anjlok hingga 5% lebih seperti pada saat terakhir ditutup di atas level 6.000, tetapi ruang untuk terkoreksi secara dalam tentunya ada.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/gus)
Pages
Most Popular