Defisit Neraca Dagang Oktober, Terparah Kedua Kalinya di 2018

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
15 November 2018 11:55
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi defisit pada neraca dagang pada Oktober 2018. Defisit tersebut mencapai US$ 1,82 miliar.
Foto: strait times
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi defisit pada neraca dagang pada Oktober 2018. Defisit tersebut mencapai US$ 1,82 miliar.

Selama Oktober 2018 ekspor tercatat tumbuh 3,59% secara tahunan (year-on-year/YoY) US$ 15,80 miliar sedangkan impor tumbuh lebih kencang 23,66% YoY ke US$ 17,62 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengakui impor migas menjadi biang kerok kencangnya laju impor. "Karena ada peningkatan impor minyak mentah, hasil minyak dan gas," kata Suhariyanto.

Realisasi defisit bulan lalu jauh lebih besar dari konsensus pasar CNBC Indonesia yang memperkirakan neraca perdagangan Oktober 2018 defisit tipis di US$ 62,5 juta. Ekspor diramal tumbuh dalam kisaran terbatas yaitu 1,4% YoY. Kemudian impor diproyeksikan "hanya" tumbuh 10% YoY.

Capaian bulan Oktober lantas bertolak belakang dari surplus US$ 310 juta pada bulan September. Apabila ditelusuri lebih jauh, defisit perdagangan di bulan lalu merupakan salah satu yang terparah di tahun ini, hanya kalah dari defisit di bulan Juli 2018 (- US$ 2,03 miliar). 



Jika dihitung secara kumulatif, defisit perdagangan di sepanjang tahun 2018 ini sudah mencapai US$ 5,55 miliar.


TIM RISET CNBC INDONESIA




(RHG/dru) Next Article Neraca Dagang Maret 2020 Surplus US$ 740 Juta

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular