
Neraca Dagang Bakal Tekor, Rupiah Loyo Lagi di Hadapan SGD
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
15 November 2018 10:55

Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah kembali melemah di hadapan dolar Singapura pada siang ini, setelah kemarin sempat menguat. Rilis data neraca perdagangan Indonesia per Oktober 2018 yang diperkirakan defisit, jadi salah satu faktor yang mempengaruhinya.
Pada Kamis (15/11/2018), pukul 10:38 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.721,81. Rupiah melemah tipis 0,03% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Badan Pusat Statistik dijadwalkan akan mengumumkan kondisi terbaru neraca dagang per Oktober 2018. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan, neraca dagang kembali defisit US$ 62,5 juta. Situasi ini tentu berbanding terbalik dengan periode Oktober 2017, dimana mengalami surplus US$ 1 miliar.
Salah satu yang menyebabkan defisit, adalah proyeksi menurunnya nilai ekspor komoditas khususnya minyak. Pada periode Oktober 2018, harga minyak jenis brent turun hingga 11,19%.
Di sisi lain, nasib neraca dagang Singapura di periode yang sama diperkirakan lebih baik. Pada Jumat mendatang, kantor statistik setempat akan mengumumkan rilis data terbaru. Proyeksi trading economics memperkirakan, neraca dagang akan surplus SG$ 5,3 miliar/ US$ 3,86 miliar (Kurs US$ 1=SG$ 1,37). Proyeksi neraca dagang yang lebih baik, mendorong dolar Singapura di atas angin dan mampu menekan rupiah.
Sementara itu, pelemahan yang ada mendorong harga jual dolar Singapura bertahan di atas Rp 10.800/SG$. Berikut data kurs mata uang tersebut di empat bank utama nasional hingga pukul 10:49 WIB:
Pada Kamis (15/11/2018), pukul 10:38 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.721,81. Rupiah melemah tipis 0,03% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Salah satu yang menyebabkan defisit, adalah proyeksi menurunnya nilai ekspor komoditas khususnya minyak. Pada periode Oktober 2018, harga minyak jenis brent turun hingga 11,19%.
Di sisi lain, nasib neraca dagang Singapura di periode yang sama diperkirakan lebih baik. Pada Jumat mendatang, kantor statistik setempat akan mengumumkan rilis data terbaru. Proyeksi trading economics memperkirakan, neraca dagang akan surplus SG$ 5,3 miliar/ US$ 3,86 miliar (Kurs US$ 1=SG$ 1,37). Proyeksi neraca dagang yang lebih baik, mendorong dolar Singapura di atas angin dan mampu menekan rupiah.
Sementara itu, pelemahan yang ada mendorong harga jual dolar Singapura bertahan di atas Rp 10.800/SG$. Berikut data kurs mata uang tersebut di empat bank utama nasional hingga pukul 10:49 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.505,00 | Rp 10.822,00 |
Bank BNI | Rp 10.600,00 | Rp 10.860,00 |
Bank BRI | Rp 10.593,68 | Rp 10.781,75 |
Bank BCA | Rp 10.601,00 | Rp 10.827,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf/alf) Next Article Perang Dagang Reda Bikin Dolar Singapura Tekan Rupiah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular