Awas, Rupiah Bisa Terjegal Gara-gara Jepang

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 November 2018 15:35
Semua Karena Jepang
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Awan mendung di Benua Kuning datang dari rilis data pertumbuhan ekonomi Jepang. Pada kuartal III-2018, ekonomi Negeri Matahari Terbit terkontraksi alias minus 1,2% secara year-on-year (YoY). Lebih dalam dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Refinitiv yaitu minus 1%. 

Kontraksi ini disebabkan oleh ekspor yang turun 1,8%, penurunan terdalam dalam lebih dari 3 tahun terakhir. Sementara investasi terkontraksi 0,2%, pertama dalam 2 tahun. 

Penyebabnya adalah perang dagang AS-China yang menyebabkan distrupsi rantai pasok global. Maklum, AS dan China adalah dua perekonomian terbesar di dunia. Ketika keduanya saling hambat, maka dampaknya dirasakan oleh seluruh negara terutama yang mengandalkan ekspor seperti Jepang. 

Seperti halnya China, apa yang terjadi di Jepang juga mempengaruhi Asia. Sebab, Jepang adalah perekonomian terbesar kedua di Asia setelah China. Bagi Indonesia, Jepang adalah negara mitra dagang yang sangat penting. Jepang adalah negara tujuan ekspor ketiga terbesar Indonesia, dengan nilai US$ 13,31 miliar selama Januari-September 2018. 

Jika ekonomi Jepang melambat, maka permintaan akan ikut melambat. Artinya, ekspor Indonesia bisa bermasalah dan pasokan valas terhambat. Rupiah pun akan sulit menguat. 

Akibat perkembangan di Jepang, dolar AS pun semakin menipiskan koreksinya. Pada pukul 15:27 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia) masih melemah, tetapi tinggal 0,07%. Tipis saja. 

Oleh karena itu, rupiah tidak boleh terlena. Dolar AS bisa menyundul sewaktu-waktu dan mengancam posisi rupiah sebagai mata uang terbaik kedua di Asia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular