Pemerintah: SMGR Caplok SMCB untuk Ketahanan Semen Indonesia

Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 November 2018 13:01
Hal ini didukung dengan kemampuan produksi yang meningkat menjadi 47% dari total produksi semen nasional.
Foto: Aktivitas produksi komersial dari Semen Indonesia pantas dilakukan, karena roda industri sangat berperan terhadap sektor infrastruktur yang tengah dikejar pemerintah. (CNN Indonesia/Damar ).
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyambut baik langkah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengakuisisi saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Aksi korporasi ini dinilai akan memperkuat ketahanan perusahaan semen di Indonesia.

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan dengan dengan menguatnya ketahanan perusahaan semen di Indonesia maka akan dapat menjamin keberlangsungan pembangunan infrastruktur nasional.

"Memperkuat ketahanan perusahaan semen BUMN di Indonesia dan menjamin keberlangsungan pembangunan infrastruktur nasional," kata Edwin kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/11).

Selain itu, akusisi ini dinilai juga memberikan dampak positif untuk perusahaan karena akan memperkuat posisinya tak hanya sebagai produsen semen namun juga di bidang supply chain dan marketing di dalam negeri dan regional.

Selain itu, perusahaan dinilai akan mampu melakukan diversifikasi ke industri hilir seperti pengembangan bisnis ready mix concrete.

Peluang lainnya yang terbuka lebar adalah peningkatan volume ekspor perusahaan ke regional seperti Australia dan Asia Selatan. Hal ini didukung dengan kemampuan produksi yang meningkat menjadi 47% dari total produksi semen nasional.

Semen Indonesia telah mengakuisisi saham Holcim Indonesia dari induk usahanya asal Swiss, Lafarge Holcim. Akuisisi ini ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales purchase agreement/CSPA) oleh kedua perusahaan, Senin (12/11/2018), lalu.

Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio mengatakan nilai akusisi tersebut mencapai US$917 juta atau setara dengan Rp 13,47 triliun untuk 80,6% saham Holcim Indonesia.

Transaksi ini dilakukan SMGR melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB). Dengan akuisisi ini artinya Semen Indonesia juga akan memiliki hak untuk aset operasi Lafarge Zero yang terdiri dari empat pabrik semen, 33 pabrik siap pakai, dan dua tambang agregat.

Untuk membiayai akuisisi tersebut, SMGR menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan sejumlah bank asing senilai US$ 1,28 miliar (Rp 18,97 triliun, kurs Rp 14.800/US$). Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, penandatanganan ini dilakukan melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB).

Fasilitas pinjaman tersebut diberikan oleh sejumlah bank, yakni Bank BNP Paribas, Deutsche Bank AG Singapore Branch, Maybank Kim Eng Securities Ltd, MUFG Bank dan Standard Chartered Bank.


(hps/hps) Next Article Penjualan Lesu Tapi Laba SMGR & SMCB Malah Naik, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular