Setelah Pesawat, RI Segera Kembali Ekspor Lokomotif!
13 November 2018 10:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Senegal rupanya kepincut dengan alat transportasi buatan Indonesia.
Setelah sebelumnya membeli pesawat CN235 yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia, Senegal juga meminati lokomitif diesel buatan PT Industri Kereta Api (INKA).
Minat Senegal tersebut diyakini merupakan dampak dari kerja sama yang semakin era antara Indonesia-Afrika.
"Selamat sore, #SahabatKemlu! Good news untuk #IndonesiaKu, Senegal berminat untuk membeli lokomotif diesel buatan anak bangsa. Hal ini sebagai tindak lanjut perhelatan Indonesia-Africa Forum 2018, Bali," begitulah caption yang ditulis oleh akun resmi instagram @kemlu_ri.
Tak tanggung-tanggung, Senegal juga akan menjadikan BUMN asal Indonesia sebagai operator jalur kereta api penghubung ibukota Senegal, Dakar dan Ibukota Mali, Bamako.
Terbukti, kerja sama antara Indonesia dan Afrika ini menghasilkan manfaat ekonomi bagi kedua belah pihak.
Adapun sebelumnya, PT Dirgantara Indonesia menandatangani kesepakatan penjualan pesawat senilai US$ 75 juta dengan Senegal & Pantai Gading.
(ray/ray)
Setelah sebelumnya membeli pesawat CN235 yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia, Senegal juga meminati lokomitif diesel buatan PT Industri Kereta Api (INKA).
Minat Senegal tersebut diyakini merupakan dampak dari kerja sama yang semakin era antara Indonesia-Afrika.
"Selamat sore, #SahabatKemlu! Good news untuk #IndonesiaKu, Senegal berminat untuk membeli lokomotif diesel buatan anak bangsa. Hal ini sebagai tindak lanjut perhelatan Indonesia-Africa Forum 2018, Bali," begitulah caption yang ditulis oleh akun resmi instagram @kemlu_ri.
![]() |
Tak tanggung-tanggung, Senegal juga akan menjadikan BUMN asal Indonesia sebagai operator jalur kereta api penghubung ibukota Senegal, Dakar dan Ibukota Mali, Bamako.
Terbukti, kerja sama antara Indonesia dan Afrika ini menghasilkan manfaat ekonomi bagi kedua belah pihak.
Adapun sebelumnya, PT Dirgantara Indonesia menandatangani kesepakatan penjualan pesawat senilai US$ 75 juta dengan Senegal & Pantai Gading.
(ray/ray)