Cermati Kabar 6 Emiten Ini Sebelum Perdagangan Saham Dibuka

Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 November 2018 08:09
Beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten di hari kemarin yang layak disimak sebelum perdagangan hari ini, Selasa (13/11/2018), dibuka.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di penutupan perdagangan awal pekan ini ditutup turun 1,65% ke level 5.777,05 poin. Nilai transaksi tercatat Rp 6,78 triliun dengan volume 7,02 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan tercatat 322.466 kali.

Sentimen negatif datang dari dalam negeri, yakni pelemahan rupiah yang signifikan dan membuat IHSG tak bisa memanfaatkan momentum yang ada. Hingga sore hari, rupiah melemah 0,89% di pasar spot ke level Rp 14.810/dolar AS.


Kemudian, aturan baru bursa tentang metode baru penghitungan bobot saham di indeks LQ45 dan IDX30 membuat investor menjual saham-saham konsumer big caps.

Terdapat beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten di hari kemarin yang layak disimak sebelum perdagangan hari ini, Selasa (13/11/2018), dibuka.

1. Diam-diam, Astra Kuasai 20,5% Total Panjang Jalan Tol
Grup Astra di bawah nama PT Astra International Tbk (ASII) sudah mencatatkan kontribusi 20,51% atau 353 km dari total panjang jalan tol nasional yang telah beroperasi tahun ini sepanjang 1.721 km.

2. Pengembang TOD di Lintasan LRT Cari Dana Rp 700 M Lewat Bursa
PT Urban Jakarta Propertindo akan melepaskan sahamnya sebanyak 600 juta unit atau setara dengan porsi kepemilikan sebesar 16,85% dari total modal yang disetor dan ditempatkan melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Perusahaan ini merupakan pengembang properti yang mengedepankan konsep transit oriented development (TOD).

3. Disangkal, Ini Penjelasan Fitch Soal Penurunan Peringkat LPKR
Lembaga Pemeringkat Internasional Fitch Ratings memberikan alasan utama yang mendasari penurunan peringkat (rating) utang jangka panjang PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dari sebelumnya B menjadi CCC+. Dalam keterangannya, pertimbangan utama penurunan rating tersebut didorong bahwa arus kas dari operasional perseroan akan negatif menyusul eksekusi pra penjualan (marketing sales) yang berisiko tinggi di kemudian hari.

4. Ini Penjelasan Indosat Terkait Penjualan Menara
PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) menjawab mengenai adanya rumor mengenai rencana perusahaan untuk menjual sejumlah menara telekomunikasi yang saat ini dimilikinya. Perseroan merasa perlu menjelaskan hal tersebut setelah sebelumnya dikabarkan menara milik perseraon akan dibeli oleh perusahaan penyedia menara telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

5. Beban Naik, Laba Perusahaan Milik Sandiaga Uno Turun 4,11%
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatat laba bersih senilai Rp 623,45 miliar pada kuartal III-2018. Nilai tersebut turun 4,11% dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 650,14 miliar.

6. Jadi Sub Holding Migas, Laba PGN Naik 123% Jadi Rp 3,2 T
Setelah disemat menjadi perusahaan sub holding migas kinerja keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melesat. Laba bersih PGN dalam sembilan bulan pertama 2018 tumbuh 122,79%. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), PGN meraup laba bersih US$ 218,14 juta atau setara Rp 3,21 triliun, dari US$ 97,91 juta pada periode yang sama tahuh lalu.
(prm) Next Article Sebelum Trading, Simak Dulu 5 Aksi Emiten Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular