
Rupiah 'Dihukum' Investor, IHSG Jadi yang Terburuk di Asia
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 November 2018 16:44

Dari dalam negeri, pelemahan rupiah yang signifikan membuat IHSG tak bisa memanfaatkan momentum yang ada. Hingga sore hari, rupiah melemah 0,89% di pasar spot ke level Rp 14.810/dolar AS.
Pelaku pasar menghukum rupiah seiring dengan makin dalamnya defisit neraca pembayaran dan transaksi berjalan (current account) periode kuartal-III 2018. Pada hari Jumat pasca perdagangan di bursa saham ditutup, Bank Indonesia (BI) mengumumkan NPI kuartal III-2018 mengalami defisit sebesar US$ 4,39 miliar, lebih dalam ketimbang kuartal sebelumnya yang juga sebesar US$ 4,31 miliar. Pencapaian kuartal III-2018 merupakan yang terparah sejak kuartal III-2015.
Pos transaksi berjalan membukukan defisit senilai US$ 8,85 miliar atau 3,37% dari Produk Domestik Bruto (PDB), terdalam sejak kuartal II-2014.
Pos transaksi berjalan sangatlah penting bagi pelaku pasar modal, bahkan bisa dibilang lebih penting dari NPI itu sendiri. Pasalnya, pos transaksi berjalan menggambarkan arus devisa dari perdagangan barang dan jasa yang lebih mampu menopang nilai tukar rupiah dalam jangka panjang karena tidak mudah berubah seperti arus modal portofolio.
Seiring dengan pelemahan rupiah, saham-saham bank BUKU IV dilepas oleh investor: PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) anjlok 5%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok 3,46%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terpangkas 1,8%, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) terkoreksi 1,67%, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 1,25%.
Indeks sektor jasa keuangan terkoreksi 1,77%, menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar bagi pelemahan IHSG. (ank/hps)
Pelaku pasar menghukum rupiah seiring dengan makin dalamnya defisit neraca pembayaran dan transaksi berjalan (current account) periode kuartal-III 2018. Pada hari Jumat pasca perdagangan di bursa saham ditutup, Bank Indonesia (BI) mengumumkan NPI kuartal III-2018 mengalami defisit sebesar US$ 4,39 miliar, lebih dalam ketimbang kuartal sebelumnya yang juga sebesar US$ 4,31 miliar. Pencapaian kuartal III-2018 merupakan yang terparah sejak kuartal III-2015.
Pos transaksi berjalan membukukan defisit senilai US$ 8,85 miliar atau 3,37% dari Produk Domestik Bruto (PDB), terdalam sejak kuartal II-2014.
Seiring dengan pelemahan rupiah, saham-saham bank BUKU IV dilepas oleh investor: PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) anjlok 5%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok 3,46%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terpangkas 1,8%, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) terkoreksi 1,67%, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 1,25%.
Indeks sektor jasa keuangan terkoreksi 1,77%, menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar bagi pelemahan IHSG. (ank/hps)
Pages
Most Popular