
Setelah 3 Hari Menguat, Rupiah Mulai Tertekan di Hadapan SGD
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
08 November 2018 09:55

Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah akhir lesu di hadapan dolar Singapura setelah menguat 3 hari beruntun. Kondisi ini dipengaruhi oleh rilis terbaru perbandingan cadangan devisa (cadev) antar kedua negara.
Pada Kamis (8/11/2018), pukul 09:25 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.676,04. Rupiah melemah 0,51 % dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Bank Indonesia (BI) merilis data terbaru cadev per Oktober di posisi US$ 115,20 miliar naik sekitar US$ 353 juta dari bulan sebelumnya. Ini adalah kali pertama di 2018, cadev Indonesia mengalami kenaikan.
Menurut BI, kenaikan ini didukung oleh penerimaan devisa dari migas penarikan utang luar negeri pemerintah.
Peningkatan cadangan devisa pada Oktober 2018 terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas dan penarikan utang luar negeri (ULN) pemerintah yang lebih besar dari kebutuhan devisa untuk pembayaran ULN pemerintah, dan stabilisasi nilai tukar rupiah," tulis BI dalam rilisnya.
Di saat yang bersamaan, Monetary Authority of Singapore (MAS) juga merilis data terbaru cadev. Per Oktober cadev Negeri Merlion di posisi US$ 292,86 miliar atau naik sekitar US$ 2,3 miliar dari bulan sebelumnya. Jika dibandingkan, cadev Singapura lebih melimpah dibandingkan Indonesia. Ini memicu penilaian jika daya tahan ekonomi Singapura lebih kuat terhadap risiko dari eksternal, sehingga memberikan dampak penguatan bagi dolar Singapura.
Sementara itu, harga jual dolar Singapura di beberapa bank masih di atas Rp 10.700/SG$. Berikut data kurs mata uang tersebut di empat bank utama nasional hingga pukul 09:47 WIB:
Pada Kamis (8/11/2018), pukul 09:25 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.676,04. Rupiah melemah 0,51 % dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Menurut BI, kenaikan ini didukung oleh penerimaan devisa dari migas penarikan utang luar negeri pemerintah.
Peningkatan cadangan devisa pada Oktober 2018 terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas dan penarikan utang luar negeri (ULN) pemerintah yang lebih besar dari kebutuhan devisa untuk pembayaran ULN pemerintah, dan stabilisasi nilai tukar rupiah," tulis BI dalam rilisnya.
Di saat yang bersamaan, Monetary Authority of Singapore (MAS) juga merilis data terbaru cadev. Per Oktober cadev Negeri Merlion di posisi US$ 292,86 miliar atau naik sekitar US$ 2,3 miliar dari bulan sebelumnya. Jika dibandingkan, cadev Singapura lebih melimpah dibandingkan Indonesia. Ini memicu penilaian jika daya tahan ekonomi Singapura lebih kuat terhadap risiko dari eksternal, sehingga memberikan dampak penguatan bagi dolar Singapura.
Sementara itu, harga jual dolar Singapura di beberapa bank masih di atas Rp 10.700/SG$. Berikut data kurs mata uang tersebut di empat bank utama nasional hingga pukul 09:47 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.464,00 | Rp 10.783,00 |
Bank BNI | Rp 10.543,00 | Rp 10.803,00 |
Bank BRI | Rp 10.566,92 | Rp 10.754,50 |
Bank BCA | Rp 10.513,00 | Rp 10.740,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf/alf) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular