Ternyata Dolar AS Bukan Satu-Satunya Korban Penguatan Rupiah

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
07 November 2018 18:19
Kekalahan Partai Trump di Pileg Lapangkan Jalan Penguatan Rupiah
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Salah satu faktor global yang ikut mendorong penguatan rupiah adalah hasil pemilihan umum (pemilu) sela di AS. Partai Republik sebagai partai pendukung pemerintah kemungkinan besar kalah di pemilihan House of Representative (DPR) dari Partai Demokrat.
 
Hingga pukul 16:15 WIB. Partai Demokrat mendominasi dengan 219 kursi (50,3%) sementara Partai Republik memperoleh 193 kursi (44,4%) dari total 435 kursi yang diperebutkan.



Sementara di Senat, Partai Republik masih mengungguli pesaingnya tersebut. Dari 100 kursi yang diperebutkan, Grand Old Party berhasil merebut 51 kursi dan Demokrat 43.

Meskipun masih memegang suara terbesar di Senat, potensi kekalahan di DPR menjadi batu sandungan bagi arah pemerintahan Presiden Donald Trump ke depannya.
 
Berbagai kebijakan yang ingin dilancarkan trump tentunya tidak akan berjalan mulus, sehingga berdampak kepada keruhnya suasana politik. Imbasnya, ketidakpastian pun terjadi dan menyebabkan investor cenderung keluar dari AS.
 
Ketika itu terjadi, maka dolar AS pun kehilangan tenaga. Ini tercermin dari pergerakan Dollar Index (menggambarkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama) hingga pukul 17:50 WIB, melemah hingga 0,58%. 

Dolar AS yang kehilangan tenaga, dan hal ini mampu dimanfaatkan rupiah untuk menguat tajam pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


 
 
 
(alf/prm)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular