Mengejutkan, IHSG Ditutup Naik 0,27% Pada Injury Time

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
07 November 2018 16:54
IHSG menguat 0,27% ke level 5.939,87 poin padahal pada sesi dua IHSG mengalami koreksi.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan di zona hijau, menguat 0,27% ke level 5.939,87 poin. Padahal pada sesi dua perdagangan, IHSG berada di zona merah.

Bahkan pada satu menit menjelang penutupan bursa IHSG masih koreksi 0,21%. Penguatan IHSG terjadi karena ada aksi borong saham di sesi pasca perdagangan. Hari ini, Rabu (7/11/2018), investor melakukan aksi beli selektif di sektor keuangan, konsumer dan perdagangan.

Pada perdagangan hari ini,  investor asing memborong saham berkapitalisasi besar senilai Rp 1,06 triliun juga menambah performa kenaikan IHSG. Saham yang banyak dikoleksi asing antara lain: BBCA (Rp 314 miliar), BBRI (Rp 90 miliar), ASII (Rp 87 miliar), GGRM (Rp 74 miliar) dan BMRI (Rp 54 miliar). Nilai transaksi tercatat Rp 7,5 triliun dengan volume sebanyak 7,7 miliar unit saham.

Performa IHSG senada dengan bursa utama kawasan Asia yang menguat: indeks Nikkei naik 1,3%, indeks Kospi naik 0,46%, indeks Hang Seng naik 0,68% dan ASX naik 0,38%.
Indeks sektor keuangan yang merupakan pemilik bobot terbesar IHSG mengalami kenaikan 0,74%, menjadikan sektor penyumbang poin terbesar diantara sektor lainnya. Hal ini dirasa wajar karena rupiah menguat cukup kencang.

Hingga pukul 16:00 WIB, US$1 ditutup pada level Rp 14.800 di pasar spot. Rupiah menguat 1,17% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.

Secara teknikal, Pergerakan IHSG kembali mendekati level psikologis 6.000 sebagai level penghalang harga naiknya (resistance). Mengawali perdagangan dengan menguat 0,37% kemudian cenderung menguat hingga 0,67%, penguatannya seakan hilang hingga memasuki zona merah dan terkoreksi 0,37% pada sesi II.

Polanya membentuk lilin hitam pendek (short black candle), meskipun mengindikasikan adanya penurunan, namun sifatnya kurang kuat.

Untuk perdagangan esok hari, pelaku pasar perlu mencermati data cadangan devisa Indonesia untuk bulan Oktober, rencananya Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan pukul 17:00 WIB. kami perkirakan cadangan devisa tidak akan mengalami penurunan yang cukup berarti.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular