Investor Obral Saham Konsumer, IHSG Sesi I Melemah 0,24%

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
07 November 2018 12:58
IHSG sesi pertama koreksi 0,25% le level 5.909,39 poin.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham sektor konsumer berguguran pada perdagangan sesi pertama yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,25% pada penutupan perdagang sesi pertama ke level 5.909,39 poin, pada Rabu (7/11/2018).

Salah satu penyebabnya, rilis Bank Indonesia (BI) yang menyatakan Indeks keyakinan konsumen (IKK) mengalami penurunan dari level 122,4 untuk bulan November menjadi 119,2 bulan Oktober.

Sehari sebelumnya, BI juga mengumumkan data penjualan eceran (retail sales) bulan September tumbuh hanya 4,8%, melambat dari pertumbuhan sebelumnya di 6,1%. Data-data ini mengkonfirmasi adanya penurunan konsumsi masyarakat indonesia.

Indeks sektor konsumer siang ini terpantau turun 1,04% dan menjadi pemberat utama IHSG  yang jatuh ke pada zona merah. 

Nilai transaksi sesi pertama ini mencapai Rp 3,8 triliun. Investor asing masih berbelanja di pasar saham Indonesia dengan mencatatkan beli bersih Rp 885 miliar di semua pasar. Namun demikian, asing juga melakukan aksi penjualan saham, khususnya di sektor konsumer.

Beberapa Saham yang dijual asing hingga siang ini: INDF (Rp 18 miliar), BBNI (Rp 11 miliar), UNVR (Rp 8 miliar) dan CPIN (Rp 6,9 miliar). Hal ini membuat sektor konsumer terkoreksi.

Sedangkan asing banyak melakukan pembelian di beberapa sektor, kuhususnya yang berkapitalisasi besar, yaitu: BBRI (Rp 48 miliar), ASII (Rp 46,3 miliar), TLKM (Rp 35 miliar), TKIM (Rp 22 miliar) dan UNTR (RP 17 miliar).

Pelemahan IHSG bertolak belakang dengan kinerja bursa utama Asia yang menguat, yakni; Indeks Nikkei naik 0,48%, indeks Shanghai turun 0,45%, indeks ASX turun 0,37%, dan indeks Hang Seng turun 0,47%.

Lalu, bagaimana pergerakan IHSG pada sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
Sektor Konsumer Seret IHSG Sesi I Melemah 0,24%Sumber: Revinitif
Pada sesi selanjutnya, IHSG kami perkirakan akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Secara teknikal, indeks membentuk pola lilin hitam pendek (short black candle), pola tersebutmemberikan sinyal pergerakan dengan kecenderungan melemah.

Adapun rentang pergerakannya antara 5.894 hingga 5.940, rentang tersebut kami dasarkan pada perhitungan deret fibonacci retrachment yang kami terapkan pada grafik.

Berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan harga, indeks juga masih bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5), artinya indeks masih dalam tren jangka pendek menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]



(yam/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular