
'Kebijakan Pemerintah Kendalikan CAD Belum Optimal'
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 November 2018 15:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) tak memungkiri berbagai kebijakan pemerintah untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) belum cukup maksimal.
Hal tersebut dikemukakan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo di sela-sela sebuah diskusi di Hotel Pullman, Selasa (6/11/2018). Menurut BI, dampak kebijakan pemerintah masih minim.
"Memang belum bisa dilihat secara maksimal. Jangan secara langsung dampak impor berkurang, karena bagaimanapun juga ada impor untuk capital expenditure," kata Dody.
"Itu terus jalan. Karena untuk kebijakan investasi, infrastruktur, itu juga masih terus berlangsung," sambung Dody
Pemerintah dalam beberapa bulan terakhir memang telah berkomitmen untuk ikut serta menjaga defisit transaksi berjalan melalui berbagai kebijakan yang memang sudah dikeluarkan.
Mulai dari mandatory B20, sampai dengan pengendalian ribuan impor barang konsumsi untuk menekan lonjakan impor yang menjadi salah satu biang kerok defisit transaksi berjalan tekor.
"Angka pertumbuhan impor riil di kuartal III-2018 lebih rendah dibandingkan kuartal II-2018. Jadi itu sudah dukungan, meski sebenarnya kebijaan itu baru di September, sehingga hasilnya belum begitu terasa,"
Meski demikian, Dody cukup optimistis kebijakan pemerintah mulai terasa secara signifikkan pada kuartal terakhir tahun ini. Defisit transaksi berjalan di akhir tahun, pun diproyeksikan lebih terkendali.
"Mungkin lebih banyak kita lihat [dampaknya] di kuartal IV-2018," tegasnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu menegaskan, bahwa kebijakan tersebut tak serta merta langsung menurunkan defisit transaksi berjalan. Dibutuhkan waktu lebih, untuk melihat efektivitas kebijakan pemerintah.
"Kalau lihat momentum defisit transaksi berjalan, tidak mungkin langsung drop. Karena pertumbuhan ekonomi kita sedang meningkat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Kamis (1/11/2018).
"Kalau kita mau melakukan shifting kebijakan, tidak bisa drastis atau memberikan shock. itu aka bertahap. Jadi pengaruh dari kebijakan-kebijakan tidak akan langsung terasa pada kuartal yang sama," katanya.
(dru) Next Article Analisa BI Soal Strategi Pemerintah Kendalikan CAD
Hal tersebut dikemukakan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo di sela-sela sebuah diskusi di Hotel Pullman, Selasa (6/11/2018). Menurut BI, dampak kebijakan pemerintah masih minim.
"Memang belum bisa dilihat secara maksimal. Jangan secara langsung dampak impor berkurang, karena bagaimanapun juga ada impor untuk capital expenditure," kata Dody.
Pemerintah dalam beberapa bulan terakhir memang telah berkomitmen untuk ikut serta menjaga defisit transaksi berjalan melalui berbagai kebijakan yang memang sudah dikeluarkan.
Mulai dari mandatory B20, sampai dengan pengendalian ribuan impor barang konsumsi untuk menekan lonjakan impor yang menjadi salah satu biang kerok defisit transaksi berjalan tekor.
"Angka pertumbuhan impor riil di kuartal III-2018 lebih rendah dibandingkan kuartal II-2018. Jadi itu sudah dukungan, meski sebenarnya kebijaan itu baru di September, sehingga hasilnya belum begitu terasa,"
Meski demikian, Dody cukup optimistis kebijakan pemerintah mulai terasa secara signifikkan pada kuartal terakhir tahun ini. Defisit transaksi berjalan di akhir tahun, pun diproyeksikan lebih terkendali.
"Mungkin lebih banyak kita lihat [dampaknya] di kuartal IV-2018," tegasnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu menegaskan, bahwa kebijakan tersebut tak serta merta langsung menurunkan defisit transaksi berjalan. Dibutuhkan waktu lebih, untuk melihat efektivitas kebijakan pemerintah.
"Kalau lihat momentum defisit transaksi berjalan, tidak mungkin langsung drop. Karena pertumbuhan ekonomi kita sedang meningkat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Kamis (1/11/2018).
"Kalau kita mau melakukan shifting kebijakan, tidak bisa drastis atau memberikan shock. itu aka bertahap. Jadi pengaruh dari kebijakan-kebijakan tidak akan langsung terasa pada kuartal yang sama," katanya.
(dru) Next Article Analisa BI Soal Strategi Pemerintah Kendalikan CAD
Most Popular