
Setelah SGD, Kini Rupiah Menguat Tajam Terhadap Yuan
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
06 November 2018 10:18

Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah mampu menguat tajam terhadap yuan pagi ini. Rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018 yang melebihi ekspektasi pasar, ampuh membawa penguatan mata uang garuda terhadap mata uang global sejak kemarin.
Pada Selasa (6/11/2018), pukul 09:45 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.144,25. Rupiah menguat 0,82% dibandingkan perdagangan kemarin. Ini adalah posisi terkuat rupiah sejak akhir Agustus 2018.
Badan Pusat Statistik (BPS) senin kemarin merilis data pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2018 sebesar 5,17% Year-on-Year (YoY). Angka ini memang lebih lambat dibandingkan kuartal II-2018 yang sempat mencapai 5,27% YoY. Namun, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III melebihi ekspektasi pasar sebesar 5,14% YoY. Selain itu, angka ini juga lebih tinggi dibandingkan kuartal II-2017 yang hanya 5,06% YoY.
Pencapaian ekonomi Indonesia yang stabil di kisaran 5% tentu patut diapresiasi. Pasalnya di tengah kondisi ekonomi global saat ini tidak menentu, pemerintah mampu menjaga beberapa variabel pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) tetap tumbuh stabil.
Sektor konsumsi dan investasi sebagai dua kontributor utama pembentuk PDB, nyatanya tumbuh baik di kuartal III-2018. Tingkat konsumsi mampu terjaga di level 5%, sementara investasi mampu tumbuh 6,96% atau lebih baik dari kuartal II-2018 yaitu 5,86%. Alhasil, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2018 mampu tumbuh baik melebihi ekspektasi pasar. Hal ini jadi obat kuat mumpuni bagi rupiah, sehingga mampu menguat terhadap mata uang global termasuk yuan.
Sementara itu, Penguatan yang ada belum mendorong harga jual yuan di beberapa bank nasional turun di bawah Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 10:13 WIB:
Pada Selasa (6/11/2018), pukul 09:45 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.144,25. Rupiah menguat 0,82% dibandingkan perdagangan kemarin. Ini adalah posisi terkuat rupiah sejak akhir Agustus 2018.
Pencapaian ekonomi Indonesia yang stabil di kisaran 5% tentu patut diapresiasi. Pasalnya di tengah kondisi ekonomi global saat ini tidak menentu, pemerintah mampu menjaga beberapa variabel pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) tetap tumbuh stabil.
Sektor konsumsi dan investasi sebagai dua kontributor utama pembentuk PDB, nyatanya tumbuh baik di kuartal III-2018. Tingkat konsumsi mampu terjaga di level 5%, sementara investasi mampu tumbuh 6,96% atau lebih baik dari kuartal II-2018 yaitu 5,86%. Alhasil, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2018 mampu tumbuh baik melebihi ekspektasi pasar. Hal ini jadi obat kuat mumpuni bagi rupiah, sehingga mampu menguat terhadap mata uang global termasuk yuan.
Sementara itu, Penguatan yang ada belum mendorong harga jual yuan di beberapa bank nasional turun di bawah Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 10:13 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 2.056,00 | Rp 2.207,00 |
Bank BRI | Rp 2.093,45 | Rp 2.246,07 |
Bank BCA | Rp 2.092,00 | Rp 2.220,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf/alf) Next Article Perang Dagang Juga Bikin Rupiah Ikut Terjungkal
Most Popular