Masih Bertenaga di Asia, Rupiah Mengekor Yuan China

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
26 January 2022 15:35
Uang Rupiah/CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Foto: Uang Rupiah/CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Performa rupiah di antara kurs negara-negara Asia pada perdagangan hari ini, Rabu (26/1/2022) cenderung menguat, rupiah hanya kalah terhadap Yuan China.

Pada pukul 14:15 WIB, tercatat rupiah melemah terhadap Yuan sebesar 1,75 poin (-0,08%) ke Rp 2.269,64/CNY. Namun, performa rupiah terhadap yen Jepang menguat 0,07 poin (-0,06%) ke Rp 125.92/JPY. Terhadap dolar Singapura, Mata Uang Garuda menguat sebanyak 2,39 poin (-0,02%) ke Rp 10.669,94/SGD.

Menurut Refinitif, Yuan China memang sedang di atas angin, tercatat nilai tukar Yuan China menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,06% ke 6.3214/US$. Apa pemicunya?

Wakil Menteri Keuangan China Xu Hongcai mengatakan bahwa pendapatan fiskal China naik 10,7% (yoy) menjadi 20,25 triliun yuan (US$ 3,19 triliun) pada 2021. Pendapatan fiskal tersebut hampir dua kali lipat dari angka pada tahun 2012 yang hanya sebanyak 11,73 triliun yuan. Ditambah, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) China juga meningkat 8,1% (yoy).

Dia juga mengatakan bahwa ke depannya, China akan mengambil langkah-langkah yang lebih kuat untuk memotong biaya dan pajak untuk mendukung perekonomian tahun ini dengan kombinasi insentif fiskal.

Insentif akan diberikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkualitas tinggi dari sektor manufaktur, seperti pengurangan pajak untuk biaya penelitian dan pengembangan perusahaan untuk membantu memajukan teknologi.

China juga akan memperpanjang pemotongan pajak untuk usaha kecil, mikro dan individu untuk membantu mengurangi biaya operasional agar ekonomi China ikut tumbuh. Hal tersebut menjadi sentimen yang sangat positif terhadap performa Yuan China di pasar spot hari ini, sehingga menekan rupiah.

Sementara itu, Indonesia dinilai telah berhasil mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan oleh International Monetary Fund (IMF). IMF juga memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 3,3%.

"Indonesia terus merespons dengan langkah-langkah kebijakan yang komprehensif dan terkoordinasi dengan baik untuk melindungi warganya dari pandemic Covid-19," tutur Asisten Direktur Departemen IMF Cheng Hoon Lim dalam konferensi pers virtual yang dikutip dari Reuters.

Dia mengingatkan bahwa beberapa risiko yang menantang tampak besar dari seluruh dunia, jadi penting bagi pemerintah Indonesia untuk tetap gesit dalam menanggapi guncangan yang tidak terduga. Hal tersebut menjadi sentimen yang sangat positif untuk rupiah pada hari ini, sehingga rupiah perkasa melawan Yen Jepang dan dolar Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Melawan Mata Uang Asia, Rupiah Tak Bertenaga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular