Investor Pantau Pemilu Sela AS, Bursa Hong Kong Menguat 0,5%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
06 November 2018 08:30
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Indeks Hang Seng dibuka menguat 0,5% ke level 26.062,24 poin.
Penguatan bursa Hong Kong dipimpin oleh sektor teknologi yang menguat 0,82%, sektor energi yang menguat 0,65% dan sektor industrial yang naik 0,51%.
Pada perdagangan ini investor kembali masuk pasar saham setelah kemarin bursa Hong Kong anjlok 2,08% karena ketidakpastian dari penyelesaian perang dagan Amerika Serikat (AS) - China.
Pada hari ini posisi investor sebenarnya wait and see (menunggu) sambil mencermati pemilihan umum sela di Amerika Serikat.
Ada kemungkinan Partai Demokrat akan menguasai Kongres, mengubah peta kekuatan politik AS. Namun Partai Republik akan terus 'mengawal' Presiden Donald Trump dengan kekuatan mayoritas di Senat.
Goldman Sachs menyebutkan ada dua skenario ekstrem. Pertama adalah Partai Demokrat mengambil alih kekuatan mayoritas di Kongres dan Senat. Kedua, Partai Republik tetap mempertahankan dominasi di Kongres dan Senat.
Skenario pertama akan berimbas ke ekspektasi pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lambat, karena kebijakan ekspansif dari Presiden Trump akan mendapat blokade di parlemen. Yieldobligasi AS akan turun dan dolar AS berpotensi melemah.
Sementara skenario kedua diperkirakan membuat ekonomi AS tumbuh semakin kencang karena kebijakan Trump akan melenggang mulus tanpa hambatan berarti. Yield obligasi AS akan kembali menanjak dan dolar AS bakal terus menguat.
Oleh karena itu, investor lebih memilih tidak mengambil risiko dan menunggu seperti apa perpolitikan AS nantinya. Sebab peta politik AS akan mempengaruhi kinerja ekonomi negara tersebut.
(roy/roy) Next Article Rehat Siang, Bursa Hong Kong Masih Cetak Reli
Penguatan bursa Hong Kong dipimpin oleh sektor teknologi yang menguat 0,82%, sektor energi yang menguat 0,65% dan sektor industrial yang naik 0,51%.
Ada kemungkinan Partai Demokrat akan menguasai Kongres, mengubah peta kekuatan politik AS. Namun Partai Republik akan terus 'mengawal' Presiden Donald Trump dengan kekuatan mayoritas di Senat.
Goldman Sachs menyebutkan ada dua skenario ekstrem. Pertama adalah Partai Demokrat mengambil alih kekuatan mayoritas di Kongres dan Senat. Kedua, Partai Republik tetap mempertahankan dominasi di Kongres dan Senat.
Skenario pertama akan berimbas ke ekspektasi pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lambat, karena kebijakan ekspansif dari Presiden Trump akan mendapat blokade di parlemen. Yieldobligasi AS akan turun dan dolar AS berpotensi melemah.
Sementara skenario kedua diperkirakan membuat ekonomi AS tumbuh semakin kencang karena kebijakan Trump akan melenggang mulus tanpa hambatan berarti. Yield obligasi AS akan kembali menanjak dan dolar AS bakal terus menguat.
Oleh karena itu, investor lebih memilih tidak mengambil risiko dan menunggu seperti apa perpolitikan AS nantinya. Sebab peta politik AS akan mempengaruhi kinerja ekonomi negara tersebut.
(roy/roy) Next Article Rehat Siang, Bursa Hong Kong Masih Cetak Reli
Most Popular