
Taksi Express Derita Rugi 537 M, Bagaimana Harga Sahamnya?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
05 November 2018 18:28

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mengumumkan kinerja keuangan yang kurang memuaskan. TAXI menderita kerugian bersih senilai Rp 537,96 miliar, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 210,58 miliar.
Peningkatan beban serta penurunan pendapatan usaha menjadi penyebab utamanya. Hingga kuartal III-2018, aset perusahaan mencapai Rp 1,56 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan aset pada akhir 2017 sebesar Rp 2,01 triliun. Liabilitas perusahaan naik dari Rp 1,76 triliun menjadi Rp 1,85 triliun.
TAXI juga sedang dihadapkan masalah pembayaran utang obligasi yang dikeluarkan tahun 2014 dengan nilai pokok Rp 1 triliun. Perusahaan sudah beberapa kali menunda pembayaran bunga obligasi.
"Pada tanggal 3 September 2018, perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) yang salah satu agendanya ialah usulan restrukturisasi utang Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014berikut bunga tertunggak," ujar Corporate Secretary TAXI Megawati Affan dalam surat tertulisnya ke BEI.
"Namun, usulan restrukturisasi tersebut belum mendapatkan persetujuan dari RUPO," tambah Mega.
Lalu, Bagaimana pergerakan saham TAXI di Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut analisa Tim Riset CNBC Indonesia.
Pada awal tahun ini harga saham TAXI berada di harga terbawah yaitu Rp 50 per unit saham, saham TAXI mulai bangkit pada 30 Januari 2018. Pergerakannyabahkan menyentuh harga tertingginya tahun ini di Rp 264/unit. Selanjutnya harga sahamnya cenderung turun (down trend).
Sejak 25 Juni 2018, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham TAXI karena belum jelasnya restrukturisasi obligasi. Harga sahamnya terakhir dihargai Rp 90 per saham.
(yam/ray) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Peningkatan beban serta penurunan pendapatan usaha menjadi penyebab utamanya. Hingga kuartal III-2018, aset perusahaan mencapai Rp 1,56 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan aset pada akhir 2017 sebesar Rp 2,01 triliun. Liabilitas perusahaan naik dari Rp 1,76 triliun menjadi Rp 1,85 triliun.
"Namun, usulan restrukturisasi tersebut belum mendapatkan persetujuan dari RUPO," tambah Mega.
Lalu, Bagaimana pergerakan saham TAXI di Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut analisa Tim Riset CNBC Indonesia.
Pada awal tahun ini harga saham TAXI berada di harga terbawah yaitu Rp 50 per unit saham, saham TAXI mulai bangkit pada 30 Januari 2018. Pergerakannyabahkan menyentuh harga tertingginya tahun ini di Rp 264/unit. Selanjutnya harga sahamnya cenderung turun (down trend).
Sejak 25 Juni 2018, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham TAXI karena belum jelasnya restrukturisasi obligasi. Harga sahamnya terakhir dihargai Rp 90 per saham.
(yam/ray) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular