Dolar AS Sedang Galau, Rupiah Terbaik di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 November 2018 08:26
Dolar AS di Persimpangan
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Dolar AS memang sedang berada di persimpangan. Investor sepertinya masih galau, wait and see dalam mengambil keputusan apakah akan mengoleksi atau melepas mata uang ini. 

Pasalnya, AS akan menjalani pemilu sela (mid term election) pada Selasa waktu setempat. Ada kemungkinan Partai Demokrat akan menguasai Kongres, mengubah peta kekuatan politik AS. Namun Partai Republik akan terus 'mengawal' Presiden Donald Trump dengan kekuatan mayoritas di Senat. 

Goldman Sachs menyebutkan ada dua skenario ekstrem. Pertama adalah Partai Demokrat mengambil alih kekuatan mayoritas di Kongres dan Senat. Kedua, Partai Republik tetap mempertahankan dominasi di Kongres dan Senat. 

Skenario pertama akan berimbas ke ekspektasi pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lambat, karena kebijakan ekspansif dari Presiden Trump akan mendapat blokade di parlemen. Imbal hasil (yield) obligasi AS akan turun seiring ekspektasi konsolidasi ekonomi dan pengurangan utang sehingga dolar AS berpotensi melemah. 

Sementara skenario kedua diperkirakan membuat ekonomi AS tumbuh semakin kencang karena kebijakan Trump akan melenggang mulus tanpa hambatan berarti. Yield obligasi AS akan kembali menanjak dan dolar AS bakal terus menguat.  

Oleh karena itu, investor lebih memilih tidak mengambil risiko dan menunggu seperti apa perpolitikan AS nantinya. Sebab peta politik AS akan mempengaruhi kinerja ekonomi negara tersebut, khususnya nasib greenback

Oleh karena itu, ada peluang bagi rupiah dkk di Asia untuk membalas dendam. Jika kemarin dolar AS jadi raja Asia, maka saat ini ada momentum untuk menjadi tuan rumah di kawasan sendiri.  



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular