
Setelah SGD, Korban Penguatan Rupiah Berikutnya : Yuan
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
02 November 2018 11:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah mampu menguat terhadap yuan pagi ini. Aliran modal ke obligasi pemerintah Indonesia disinyalir jadi salah satu faktor yang mempengaruhi.
Pada Jumat (2/11/2018), pukul 10:41 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.176,99. Rupiah menguat 0,31% dibandingkan perdagangan kemarin. Ini merupakan posisi terbaik sejak awal Oktober 2018.
Aliran modal rupanya lebih berpihak kepada pasar keuangan Indonesia. Seiring penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga 0,26% pada pukul 10:00 WIB pagi ini, instrumen keuangan seperti obligasi pemerintah pun laris di pasar. Salah satu indikator yang memperkuat hal tersebut adalah pergerakan yield/imbal hasil.
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun pada pukul 10:47 WIB, turun ke level 8,438% dari sebelumnya 8,522%. Penurunan ini dipengaruhi oleh harga obligasi yang meningkat akibat tingginya permintaan.
Lain cerita dengan obligasi pemerintah China. Pergerakan yield obligasi justru bergerak naik ke level 3,533% dari sebelumnya 3,522% seiring turunnya harga obligasi akibat minimnya permintaan. Pergerakan kurs yuan yang terdepresiasi di hadapan dolar AS jadi salah satu penyebabnya.
Sementara itu, Penguatan yang ada belum mendorong harga jual yuan di beberapa bank nasional turun di bawah Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 11:42 WIB:
Pada Jumat (2/11/2018), pukul 10:41 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.176,99. Rupiah menguat 0,31% dibandingkan perdagangan kemarin. Ini merupakan posisi terbaik sejak awal Oktober 2018.
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun pada pukul 10:47 WIB, turun ke level 8,438% dari sebelumnya 8,522%. Penurunan ini dipengaruhi oleh harga obligasi yang meningkat akibat tingginya permintaan.
Lain cerita dengan obligasi pemerintah China. Pergerakan yield obligasi justru bergerak naik ke level 3,533% dari sebelumnya 3,522% seiring turunnya harga obligasi akibat minimnya permintaan. Pergerakan kurs yuan yang terdepresiasi di hadapan dolar AS jadi salah satu penyebabnya.
Sementara itu, Penguatan yang ada belum mendorong harga jual yuan di beberapa bank nasional turun di bawah Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 11:42 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 2.079,00 | Rp 2.230,00 |
Bank BRI | Rp 2.106,49 | Rp 2.258,69 |
Bank BCA | Rp 2.116,00 | Rp 2.243,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf/alf) Next Article Perang Dagang Juga Bikin Rupiah Ikut Terjungkal
Most Popular