
Abaikan Data Ekonomi, Bursa Hong Kong & China Terus Melaju
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
31 October 2018 16:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong melejit lebih dari 1% pada perdagangan hari Rabu (31/10/2018) setelah Wall Street membukukan reli sehari sebelumnya.
Investor di China daratan juga mengabaikan data ekonomi yang menunjukkan pelemahan kegiatan industri manufaktur di China.
Indeks Hang Seng merangkak naik 1,6% ke posisi 24.979,69 di penutupan perdagangan.
Shanghai Composite Index di China daratan bertambah 1,35% menjadi 2.602,78 sementara Shenzhen Composite Index menguat 1,39% ke level 1.294,22, AFP melaporkan.
China melaporkan pertumbuhan manufakturnya melambat di bulan Oktober. Ini adalah perlambatan selama dua bulan berturut-turut akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Angka Purchasing Manager's Index (PMI) tercatat 50,2, lebih rendah dari 50,6 yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat Reuters. PMI manufaktur mencapai 50,8 pada bulan September.
Pembacaan PMI resmi untuk Oktober itu adalah yang terendah sejak Juli 2016, dengan sub-indeks pesanan produksi dan pesanan baru juga turun dari bulan lalu. Pesanan ekspor baru menurun untuk bulan kelima berturut-turut, tulis Reuters.
Pembacaan di atas 50 menunjukkan pertumbuhan industri, sementara pembacaan di bawah itu menggambarkan tanda-tanda kontraksi.
(wed) Next Article Perkasanya Dolar AS Buat Indeks Shanghai Anjlok Lebih 1%
Investor di China daratan juga mengabaikan data ekonomi yang menunjukkan pelemahan kegiatan industri manufaktur di China.
Indeks Hang Seng merangkak naik 1,6% ke posisi 24.979,69 di penutupan perdagangan.
China melaporkan pertumbuhan manufakturnya melambat di bulan Oktober. Ini adalah perlambatan selama dua bulan berturut-turut akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Angka Purchasing Manager's Index (PMI) tercatat 50,2, lebih rendah dari 50,6 yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat Reuters. PMI manufaktur mencapai 50,8 pada bulan September.
Pembacaan PMI resmi untuk Oktober itu adalah yang terendah sejak Juli 2016, dengan sub-indeks pesanan produksi dan pesanan baru juga turun dari bulan lalu. Pesanan ekspor baru menurun untuk bulan kelima berturut-turut, tulis Reuters.
Pembacaan di atas 50 menunjukkan pertumbuhan industri, sementara pembacaan di bawah itu menggambarkan tanda-tanda kontraksi.
(wed) Next Article Perkasanya Dolar AS Buat Indeks Shanghai Anjlok Lebih 1%
Most Popular