Dibuka Menguat, Rupiah Terpeleset ke Zona Merah
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 October 2018 08:37

Beban bagi rupiah cs di Asia bertambah karena data ekonomi China yang kurang ciamik. Purchasing Managers Index (PMI) China periode Oktober tercatat 50,2, turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 50,8. Angka di atas 50 menandakan pelaku usaha masih optimistis, tetapi optimisme itu memudar.
Sepertinya China sudah mulai merasakan dampak signifikan dari perang dagang dengan AS. Maklum, AS adalah pasar ekspor utama China. Tahun lalu, nilai ekspor China ke AS tercatat US$ 431,7 miliar atau 19% dari total ekspor mereka.
Kini China agak kesulitan melakukan penetrasi ke pasar Negeri Adidaya karena Presiden Donald Trump terus memberlakukan bea masuk bagi ribuan produk made in China. Total produk China yang sudah dikenakan bea masuk mencapai US$ 250 miliar atau lebih dari separuh dari nilai ekspor ke AS tahun lalu.
Ketika pembeli utama mereka mulai menutup diri, China sebagai pemilik toko tentu kesulitan. Pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu pada kuartal III-2018 adalah 6,5% paling lambat sejak kuartal III-2009.
China adalah perekonomian terbesar di Asia. Jadi ketika China melambat, dia akan menyeret negara-negara Asia lainnya ke bawah.
Dibayangi prospek perekonomian yang suram, investor pun kurang tertarik untuk masuk ke pasar keuangan Asia. Hasilnya adalah mata uang Benua Kuning melemah di hadapan dolar AS, tidak terkecuali rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Sepertinya China sudah mulai merasakan dampak signifikan dari perang dagang dengan AS. Maklum, AS adalah pasar ekspor utama China. Tahun lalu, nilai ekspor China ke AS tercatat US$ 431,7 miliar atau 19% dari total ekspor mereka.
Kini China agak kesulitan melakukan penetrasi ke pasar Negeri Adidaya karena Presiden Donald Trump terus memberlakukan bea masuk bagi ribuan produk made in China. Total produk China yang sudah dikenakan bea masuk mencapai US$ 250 miliar atau lebih dari separuh dari nilai ekspor ke AS tahun lalu.
China adalah perekonomian terbesar di Asia. Jadi ketika China melambat, dia akan menyeret negara-negara Asia lainnya ke bawah.
Dibayangi prospek perekonomian yang suram, investor pun kurang tertarik untuk masuk ke pasar keuangan Asia. Hasilnya adalah mata uang Benua Kuning melemah di hadapan dolar AS, tidak terkecuali rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular