
Investasi Asing Jeblok, Rupiah Terburuk Ketiga di Asia
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
30 October 2018 17:33

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan hasil realisasi investasi kuartal III-2018. Secara keseluruhan total investasi pada kuartal III-2018 turun 1,6% dibandingkan pada kuartal III-2017. Total investasi menjadi Rp 173,8 triliun di kuartal III-2018.
Dari jumlah tersebut porsi penanaman modal asing (FDI) tercatat sebesar Rp 89,1 triliun atau turun 20,2% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp 111,7 triliun.
Sementara penanaman modal dalam negeri naik menjadi Rp 84,7 triliun atau 30,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 64,9 triliun.
Dari data ini, seperti perkembangan investasi asing jadi concern pasar. Anjloknya penanaman modal asing hingga 20%, merupakan yang tertinggi dalam masa pemerintahan Joko Widodo
Sejak kuartal II, tren penurunan investasi asing terus terjadi. Hal ini seiring pelemahan rupiah yang tidak bisa terelakkan. Pada kuartal III, rupiah terdepresiasi hingga 4,1% dan menembus level Rp 14.900/US$.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengungkapkan lesunya investasi akibat banyak faktor. Di antaranya pelemahan rupiah hingga defisit neraca dagang.
"Fluktuasi nilai rupiah terhadap Dolar AS yang dipicu oleh kenaikan suku bunga AS dan penguatan dolar di pasar global, terjadinya negatif neraca perdagangan periode Januari-September 2018, perang dagang AS dengan Tiongkok dan negara lain menyebabkan investor bersifat wait and see dan menunda realisasi investasi yang sudah direncanakan sehingga realisasi triwulan III-2018 turun," demikian paparan Thomas di Gedung BKPM, Selasa (30/10/2018).
Investasi asing yang jeblok memicu persepsi jika pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat melambat kedepannya. Akibatnya, pasar keuangan pun terkena imbas sehingga rupiah pun cenderung loyo pada hari ini.
Pages
Most Popular