Menguat 0,6%, Berikut Lika-Liku Pergerakan IHSG Hari Ini

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 October 2018 16:54
Sentimen Dalam Negeri Membatasi Laju IHSG
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Sayang, IHSG tak bisa menguat terlalu banyak seperti para tetangganya lantaran ada sentimen negatif yang membebani dari dalam negeri yakni rupiah yang melemah sepanjang hari. Pada akhir perdagangan, rupiah melemah sebesar 0,05% di pasar spot ke level Rp 15.222/dolar AS.

Selain karena potensi kenaikan suku bunga acuan oleh the Federal Reserve pada bulan Desember, rupiah terbebani oleh defisit neraca berjalan/current account deficit (CAD) yang diproyeksikan kian lebar.

Pada hari Jumat (26/10/2018), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengindikasikan bahwa CAD kuartal-III 2018 akan membengkak cukup signifikan dari capaian kuartal-II 2018 yang sebesar 3,04% dari PDB.

"Kan masih ada Juli sama Agustus 2018. Yang memang masih tinggi. Utamanya di Migas. Kemarin defisit besar di migas. Apakah B20, kenaikan harga BBM. Di Kuartal III-2018 masih wajar kalau di atas 3%. Tapi perkiraan kami di Kuartal III-2018 tidak akan lebih dari 3,5%," papar Perry di Gedung BI, Jumat (26/10/2018).

Selain itu, tekanan bagi IHSG datang dari rilis angka realisasi investasi langsung kuartal-III 2018 yang mengecewakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Secara keseluruhan, total investasi pada kuartal III-2018 turun 1,6% dibandingkan capaian kuartal III-2017 menjadi Rp 173,8 triliun.

Poin yang menjadi sorotan utama investor adalah investasi langsung dari pihak asing alias foreign direct investment (FDI). Poin tersebut menjadi penting lantaran investasi langsung di Indonesia didonominasi oleh pihak asing. Sepanjang kuartal-III 2018, FDI tercatat sebesar Rp 89,1 triliun, anjlok 20,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang mencapai Rp 111,7 triliun.

Sementara itu, penanaman modal dalam negeri tercatat sebesar Rp 84,7 triliun atau melonjak 30,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 64,9 triliun.

Lesunya investasi langsung di tanah air, baik secara keseluruhan maupun oleh pihak asing, memberi indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal-III 2018 yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 November mendatang tak akan membawa kejutan seperti pada kuartal-II 2018. Sepanjang kuartal-II 2018, perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,27% YoY, mengalahkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 5,125% YoY.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular