
Parkir Dana Rp 543,5 T di BI, Likuiditas Bank Masih Aman
Ranny Virginia Utami, CNBC Indonesia
29 October 2018 18:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui likuiditas perbankan mengalami penurunan tetapi masih dalam tahap yang memadai. Pasalnya, bank masih memiliki kelebihan likuiditas yang di parkir di Bank Indonesia (BI).
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan Ekses likuiditas perbankan mencapai Rp 543,5 triliun. Artinya perbankan masih memiliki dana untuk menjaga likuiditas yang cukup besar yang disimpan di BI.
"Hal ini memberikan buffer yang cukup memadai menghadapi tekanan untuk ekspansi usaha ke depan," ujar Wimboh dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (29/10/2018).
Wimboh menambahkan intermediasi jasa keuangan juga menunjukkan tren yang sangat meningkat, pertumbuhan kredit diluar dugaan tercatat sebesar 12,69% (yoy) di September 2018, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang cukup rendah 2,66%.
"Secara gradual [NPL] alami penurunan dan pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan pun cukup baik, tumbuh 6,1% (yoy) dengan NPF sebesar 3,17%," tambah Wimboh.
Wimboh mengatakan ketidakpastian global yang perlu dihadapi ke depan adalah normalisasi tingkat suku bunga negara maju, di antaranya AS dan Eropa, penguatan dolar AS dan potensi perang dagang.
(roy) Next Article RI Bakal Banjir Capital Inflow, Likuiditas Perbankan Longgar
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan Ekses likuiditas perbankan mencapai Rp 543,5 triliun. Artinya perbankan masih memiliki dana untuk menjaga likuiditas yang cukup besar yang disimpan di BI.
"Secara gradual [NPL] alami penurunan dan pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan pun cukup baik, tumbuh 6,1% (yoy) dengan NPF sebesar 3,17%," tambah Wimboh.
Wimboh mengatakan ketidakpastian global yang perlu dihadapi ke depan adalah normalisasi tingkat suku bunga negara maju, di antaranya AS dan Eropa, penguatan dolar AS dan potensi perang dagang.
(roy) Next Article RI Bakal Banjir Capital Inflow, Likuiditas Perbankan Longgar
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular