Saham Amazon Rebound, Wall Street akan Menghijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 October 2018 18:50
Pasca 'kebakaran' untuk menutup pekan lalu, Wall Street kini bersiap bangkit.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca 'kebakaran' untuk menutup pekan lalu, Wall Street kini bersiap bangkit: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 134 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 23 dan 91 poin.

Rebound pada saham Amazon memotori kenaikan Wall Street. Pada perdagangan extended hours, harga saham Amazon menguat 1,66%. Sebagai informasi, pada hari Jumat (26/10/2018) harga saham perusahaan pimpinan Jeff Bezos ini anjlok hingga 7,82%.

Saham Amazon dilepas investor lantaran kinerja keuangan kuartal-III 2018 yang mengecewakan. Earnings per share (EPS) dari Amazon diumumkan sebesar US$ 5,75, mengalahkan estimasi Refinitiv yang sebesar US$ 3,14 saja. Namun, penjualan tercatat hanya sebesar US$ 56,6 miliar, di bawah estimasi yang sebesar US$ 57,1 miliar.

Lebih lanjut, perusahaan memproyeksikan penjualan pada rentang US$ 66,5 - US$ 72,5 miliar pada kuartal-IV 2018, di bawah konsensus yang sebesar US$ 73,79 miliar. Sebagai informasi, kuartal-IV sangat penting bagi Amazon lantaran musim liburan akan mendongkrak penjualan perusahaan.

Namun, kondisi politik yang tak kondusif di Jerman bisa membuat Wall Street kembali menutup hari di teritori negatif. Berbagai laporan menyebutkan bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel tidak akan maju dalam pemilihan sebagai Ketua Umum partainya sendiri yakni Christian Democratic Union (CDU), seperti dikutip dari CNBC International. Hal ini lantas mengirimkan sinyal bahwa dirinya tak ingin lagi untuk terus memimpin negara dengan perekonomian terbesar di Uni Eropa tersebut.

Asal tahu saja, Merkel merupakan tokoh yang amat penting bagi Uni Eropa. Tanpa kehadiran dirinya, Uni Eropa yang sudah rapuh sejak ditinggal Inggris bisa menjadi semakin rapuh. Apalagi, kabar ini mencuat kala permasalahan anggaran di Italia dan Prancis sedang memanas.

Pada pukul 19:30 WIB, ada 3 data ekonomi penting yang akan dirilis di AS yakni pertumbuhan Core PCE Price Index periode September, pertumbuhan belanja konsumen periode September, dan pertumbuhan pendapatan konsumen periode September.

Tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Cyber Monday Cetak Rekor, Dow Jones akan Anjlok 147 Poin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular