
Kucuran Kredit Bank Mulai Moncer, Ini Analisis BI
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
26 October 2018 16:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Geliat pertumbuhan kredit pada Agustus 2018 yang mencapai 12,11% year on year (yoy) diklaim sebagai tanda-tanda yang menunjukkan bahwa permintaan domestik mulai berangsur pulih.
Hal tersebut dikemukakan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam media briefing bersama awak media, di kantor pusat bank sentral, Jumat (26/10/2018). Secara total, seluruh sektor kredit mengalami peningkatan.
"Permintaan kredit baik dari konsumsi dan investasi itu mendorong permintaan kredit kepada bank. Bank jadi menyalurkan kredit lebih tinggi," kata Perry.
"Kesimpulannya, intermediasi perbankan itu membaik dengan meningkatnya kredit. Ini mendukung pemulihan domestik demand maupun investasi," jelas Perry.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan bank sentral, pembiayaan perekonomian sejauh ini masih cukup positif, yang tercermin dari pembiayaan bank maupun non bank yang masih mencatatkan kinerja optimal.
"Pembiayaan dari non bank bagus, tapi tidak setinggi tahun lalu. Tapi pembiayaan perbankan naik. Jadi, intermediasi perbankan ikut membaik," katanya.
BI memastikan akan tetap berada di pasar untuk menjamin ketersediaan likuiditas di pasar keuangan domestik. BI tidak akan membiarkan, likuiditas seret.
"BI akan memastikan bahwa likuiditas di pasar uang maupun di perbankan cukup. Kami akan terus pantau," tegas Perry.
Sebagai informasi, bank sentral menargetkan pertumbuhan kredit sepanjang tahun ini tumbuh di kisaran 10 - 12%. Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) berada di 8 - 11%.
(dru) Next Article BI Optimistis Kucuran Kredit Bank Bisa Tumbuh 13% di 2019
Hal tersebut dikemukakan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam media briefing bersama awak media, di kantor pusat bank sentral, Jumat (26/10/2018). Secara total, seluruh sektor kredit mengalami peningkatan.
"Permintaan kredit baik dari konsumsi dan investasi itu mendorong permintaan kredit kepada bank. Bank jadi menyalurkan kredit lebih tinggi," kata Perry.
![]() |
"Kesimpulannya, intermediasi perbankan itu membaik dengan meningkatnya kredit. Ini mendukung pemulihan domestik demand maupun investasi," jelas Perry.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan bank sentral, pembiayaan perekonomian sejauh ini masih cukup positif, yang tercermin dari pembiayaan bank maupun non bank yang masih mencatatkan kinerja optimal.
"Pembiayaan dari non bank bagus, tapi tidak setinggi tahun lalu. Tapi pembiayaan perbankan naik. Jadi, intermediasi perbankan ikut membaik," katanya.
BI memastikan akan tetap berada di pasar untuk menjamin ketersediaan likuiditas di pasar keuangan domestik. BI tidak akan membiarkan, likuiditas seret.
"BI akan memastikan bahwa likuiditas di pasar uang maupun di perbankan cukup. Kami akan terus pantau," tegas Perry.
Sebagai informasi, bank sentral menargetkan pertumbuhan kredit sepanjang tahun ini tumbuh di kisaran 10 - 12%. Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) berada di 8 - 11%.
(dru) Next Article BI Optimistis Kucuran Kredit Bank Bisa Tumbuh 13% di 2019
Most Popular