Begini Analisis Kinerja Keuangan 7 Bank Terbesar RI

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
26 October 2018 15:24
Industri perbankan mulai ramai-ramai melaporkan kinerja perusahaan pada kuartal III-2018.
Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Jakarta, CNBC Indonesia- Industri perbankan mulai ramai-ramai melaporkan kinerja perusahaan pada kuartal III-2018. Bank-bank BUMN seperti Mandiri, BNI, BRI dan BTN hingga bank-bank swasta seperti BCA dan Danamon, berlomba menunjukkan pencapaian yang telah diraih.

Lantas bagaimana perbandingkan kinerja antar masing-masing bank? Tim riset CNBC Indonesia akan merangkum hal tersebut berdasarkan beberapa indikator yaitu laba bersih, Net Interest Margin (NIM), Aset, Return on Aset (RoA), tingkat kredit macet/Net Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Rasio (CAR), serta pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) berdasarkan laporan keuangan per kuartal yang dirilis oleh masing-masing bank.

1. Bank Mandiri

Pada periode ini, laba bersih Bank Mandiri mencapai Rp 18,09 triliun atau naik 20%Year-on-Year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 15,07 triliun. Sementara dari sisiNIM, tumbuh lebih lambat dilevel 5,76% dari sebelumnya 5,86% di kuartal III-2017.

Lalu dari sisi total Aset per September sebesar Rp 1,173 triliun atau tumbuh 8,8%YoY dari periode sebelumnya yaitu Rp 1,124 triliun. Peningkatan aset ikut mendorong pertumbuhanROA naik kelevel 2,96% dari sebelumnya 2,72% di kuartalIII-2017.

Dari sisi kredit, perusahaan mampu menyalurkan hingga Rp 781 triliun atau tumbuh 13,8%YoY. SementaraNPL justru menurunlevel ke 3,04% darilevel 3,74% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 9,2% menjadi Rp 831,2 triliun, namun Kewajiban Modal Minimum atau CAR bank justru turun kelevel 21,38% dari sebelumnya 21,98% di kuartalIII-2017.

2. Bank BNI

Bank ini mampu meraih laba pada periode kuartalIII-2018 sebesar Rp 11,44 triliun atau naik 10,16% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Meskipun laba naik, rupanyaNIM tumbuh melambat dilevel 5,31% dari sebelumnya 5,52% pada kuartal III-2017.

Dari sisi total aset per September 2018 menjadi Rp 763,52 triliun atau tumbuh 14,3% dari periode sebelumnya sebesar Rp 668,21 triliun. Sementara dari sisiRoA justru mengalami penurunan kelevel 2,76% dari sebelumnya 2,80% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Berlanjut ke penyaluran kredit, Bank BNI berhasil menyalurkan pembiayaan hingga Rp 487,04 triliun atau tumbuh 15,6% dari kuartal III-2017 yang sebesar Rp 421,40 triliun. Seperti halnya Bank Mandiri,BNI pun berhasil menurunkan NPL kelevel 2% dari sebelumnya 2,8% di kuartal III-2017. Untuk DPK sendiri, berhasil tumbuh 14,2% ke level Rp 548,59 triliun. Sementara rasio CAR bank justru turun ke level 17,8% dari sebelumnya 19% di periode yang sama tahun 2017.

3. Bank BRI

Pada periode ini, Bank BRI berhasil membukukan laba senilai Rp 23,54 triliun atau naik 14,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 20,5 triliun. Sementara dari sisi NIM, berhasil tumbuh 20,10% dari sebelumnya 19,27% pada kuartal III-2017.

Total aset bank pun berhasil meningkat ke level Rp 1.183,36 triliun dari sebelumnya Rp 1.126,25 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Berbeda dengan Mandiri dan BNI, RoA Bank BRI berhasil naik ke level 3,60% dari sebelumnya 3,34% di kuartal III-2017.

Sementara dari sisi penyaluran kredit, Bank BRI berhasil menyalurkan kredit hingga Rp 808,9 triliun atau naik 16,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 694,2 triliun. Namun dari sisi NPL mengalami kenaikan ke level 2,46% dari sebelumnya 2,23% di periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari sisi DPK tumbuh 13,3% ke posisi Rp 872,7 triliun. Akan tetapi dari sisi CAR, nasib bank BRI tidak jauh berbeda seperti Mandiri dan BNI. Pada kuartal III-2018, rasio CAR bank turun ke level 21,02% dari sebelumnya 22,17% di kuartal III -2017.

4. Bank BTN

Bank BTN berhasil mendapatkan laba senilai Rp 2,24 triliun atau naik 11,51% dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 2 triliun. Dari sisi NIM, tumbuh lebih lambat ke posisi 4,35% dari sebelumnya 4,49% di kuartal III-2017. 

Sementara total Aset, per kuartal III-2018 berada di posisi Rp 272,3 triliun atau naik 17,41% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 231,93 triliun. Namun dari sisi ROA mengalami penurunan ke level 1,45% dari sebelumnya 1,56% di kuartal III-2017.

Total kredit berhasil tumbuh 19,2% ke posisi Rp 220,7 triliun dari sebelumnya Rp 184,5 triliun pada kuartal III-2017. Sementara kondisi NPL juga membaik karena turun ke level 2,65% dari sebelumnya 3,07% di kuartal III-2017. Untuk DPK berhasil tumbuh 16,06% ke level 195,04 triliun dari sebelumnya Rp 168,05 triliun di kuartal III-2017. Di sisi lain, tingkat CAR bank pun berhasil naik ke level.

5. Bank BCA

Bank tersebut berhasil membukukan laba senilai Rp 18,5 triliun atau naik 9,9% dibandingkan kuartal III-2017 sebesar Rp 16,8 triliun. Dari sisi NIM hanya tumbuh 6,07% atau melambat dibandingkan periode kuartal III-2017 yang tumbuh hingga 6,19%. 

Sementara dari sisi aset per kuartal III-2018 berada di level Rp 798,96 triliun. Lalu dari sisi ROA, berhasil naik ke level 3,86% dari sebelumnya 3,83% di kuartal III-2017. Dari sisi total kredit mencapai Rp 516 triliun atau tumbuh 17,3%.

Di sisi lain NPL, pihak perusahaan berhasil menurunkan ke level 1,44% dari sebelumnya 1,53% di periode yang sama tahun sebelumnya.
  Untuk DPK, mampu tumbuh 6,9% ke level Rp 613,9 triliun. Namun dari sisi CAR mengalami penurunan ke level 23,19% dari sebelumnya 23,62%  di kuartal III-2017.

6. Bank Danamon

Bank ini berhasil membukukan laba sebesar Rp 3,04 triliun atau cenderung stagnan dibandingkan periode kuartal III-2017 yaitu Rp 3,03 triliun. Dari sisi NIM, tumbuh 9% atau lebih lambat dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang mencapai 9,3%. 

Total aset per kuartal III-2018 naik 3% ke level Rp 178,67 triliun. Sementara RoA tumbuh 2,3% atau cenderung stagnan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.  

Dari sisi total kredit, Bank Danamon berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 134,33 triliun atau tumbuh sekitar 6%. Tingkat NPL sendiri berhasil diturunkan ke level 3% dari sebelumnya 3,3% di kuartal III-2017. Untuk total DPK sendiri cenderung melambat. Perusahaan hanya berhasil mengumpulkan senilai Rp 120,42 triliun atau turun sekitar RP 600 miliar dibandingkan kuartal III-2017 yang mencapai Rp 121,02 triliun.


(alf/roy) Next Article Kredit Naik, Laba Bank Jatim 2018 Tembus Rp 1,26 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular