
5 Saham "Big Cap" Ini Babak Belur di Sesi I
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
26 October 2018 12:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Lima saham penghuni daftar LQ45 pada perdagangan hari merosot. Kinerja bursa regional kawasan Asia yang tiba-tiba merah menjadi pemicu aksi jual lima saham tersebut.
Saham PT Surya Cipta Media Tbk (SCMA) pada perdagangan sesi I mengalami koreksi 4,01% ke level Rp 1.555/saham dengan volume perdagangan saham mencapai 11,76 juta saham senilai Rp 18,62 miiar. Nilai kapitalisasi SCMA saat ini sekitar Rp 22,74 triliun.
Tahun ini, tampaknya sentime negatif banyak menghantui pemegang saham SCMA. Dari awal tahun hingga perdagangan hari ini, harga saham SCMA terkoreksi 37,3%.
Lalu saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang tercatat anjlok 3,56% ke level Rp 4.330/saham dengan volume perdagangan 13,36 juta saham senilai Rp 58,52 miliar. Nilai kapitalisasi perdagangan saham mencapai Rp 49,88 miliar.
Kenaikan harga batu bara selama tahun ini sebenarnya jadi sentimen positif bagi saham ini. Hal tersebut tampak dari kinerja harga saham perseroan yang naik 76,02% secara year to date.
Kemudian saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang tercatat terkoreksi 3,11% ke level Rp 2.180/saham dengan volume perdagangan 38,9 juta saham senilai Rp 86,43 miliar. Nilai kapitalisasi PGAS saat ini sudah mencapai Rp 52,58 triliun.
Berikutnya saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang turun 2,99% ke level Rp 810/saham, dimana volume transaksi tercatat mencapai 7,22 juta saham senilai Rp 5,99 miliar. Nilai kapitalisasi perusahaan milik Hary Tanoesodibyo ini mencapai Rp 11,46 triliun.
Terakhir, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang tercatat turun 2,83% ke level Rp 16.300/saham dengan volume transaksi mencapai 3,5 juta saham senilai Rp 5,86 miliar. Nilai kapitalisasi saham INTP saat ini mencapi Rp 60 T.
Industri semen nasional yang sedang oversupply, sehingga tekanan terhadap saham INTP semakin kuat. Apalagi ada rencana konsolidasi beberapa perusahaan besar nasional. Secara year to date harga saham Indocement tercatat terkoreksi 25,74%.
(hps/roy) Next Article IHSG Nyaris Menguat 2%, 7 Saham Big Cap Ini Diborong Investor
Saham PT Surya Cipta Media Tbk (SCMA) pada perdagangan sesi I mengalami koreksi 4,01% ke level Rp 1.555/saham dengan volume perdagangan saham mencapai 11,76 juta saham senilai Rp 18,62 miiar. Nilai kapitalisasi SCMA saat ini sekitar Rp 22,74 triliun.
Kenaikan harga batu bara selama tahun ini sebenarnya jadi sentimen positif bagi saham ini. Hal tersebut tampak dari kinerja harga saham perseroan yang naik 76,02% secara year to date.
Kemudian saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang tercatat terkoreksi 3,11% ke level Rp 2.180/saham dengan volume perdagangan 38,9 juta saham senilai Rp 86,43 miliar. Nilai kapitalisasi PGAS saat ini sudah mencapai Rp 52,58 triliun.
Berikutnya saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang turun 2,99% ke level Rp 810/saham, dimana volume transaksi tercatat mencapai 7,22 juta saham senilai Rp 5,99 miliar. Nilai kapitalisasi perusahaan milik Hary Tanoesodibyo ini mencapai Rp 11,46 triliun.
Terakhir, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang tercatat turun 2,83% ke level Rp 16.300/saham dengan volume transaksi mencapai 3,5 juta saham senilai Rp 5,86 miliar. Nilai kapitalisasi saham INTP saat ini mencapi Rp 60 T.
Industri semen nasional yang sedang oversupply, sehingga tekanan terhadap saham INTP semakin kuat. Apalagi ada rencana konsolidasi beberapa perusahaan besar nasional. Secara year to date harga saham Indocement tercatat terkoreksi 25,74%.
(hps/roy) Next Article IHSG Nyaris Menguat 2%, 7 Saham Big Cap Ini Diborong Investor
Most Popular