
NIM Naik Jadi 4%, Laba Permata Malah Turun Jadi Rp 494 M
Roy Franedya, CNBC Indonesia
25 October 2018 17:32

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Permata Tbk (BNLI) masih punya banyak pekerjaan rumah untuk menyehatkan kinerja keuangannya. Buktinya, laba anak usaha Astra Group ini kembali turun.
Pada kuartal III-2018, Bank Permata mencetak laba bersih Rp 494 miliar. Angka ini turun 30,23% dibandingkan laba kuartal III-2017 yang mencapai Rp 708 miliar.
Dalam 9 bulan lalu, kredit Bank Permata tumbuh 15% (YoY) dari Rp 92,8 triliun menjadi Rp 107 triliun. Bila dibandingkan akhir akhir Desember 2017, kredit Bank Permata tumbuh 10%. Sejalan dengan pertumbuhan kredit tersebut, pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 3% YoY menjadi Rp 4,2 triliun pada akhir September 2018.
Posisi Net Interest Margin (NIM) juga membaik dari 3,94% di September 2017 menjadi 4,02% di September 2018 sebagai hasil dari kredit yang terus bertumbuh dan pengelolaan neraca bank yang lebih optimal. Di tengah tren peningkatan suku bunga yang terjadi saat ini, bank secara berhati-hati terus menjaga pertumbuhan dana yang dibutuhkan untuk mengimbangi pertumbuhan kredit. Dana pihak ketiga tumbuh sebesar 5% YoY, terutama berasal dari pertumbuhan deposito sebesar 13%.
Rasio intermediasi atau Loan to Deposit Ratio (LDR) naik dari 83% menjadi 91%. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross dan NPL net per September 2018 masing-masing sebesar 4,8% dan 1,7%. Adapun coverage ratio sebesar 189% bulan September 2018.
Posisi permodalan Bank tetap kuat. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) kuartal III-2018 mencapai 19,2%.
"Banyak inisiatif bisnis yang telah kami lakukan untuk mendorong kinerja bank selama kuartal ketiga. Selain pertumbuhan kredit yang berkelanjutan, beberapa investasi yang kami lakukan seperti investasi di area IT untuk pengembangan digital banking mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan," ujar Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah dalam keterangan pers, Kamis (25/10/2018).
(roy/wed) Next Article Pertumbuhan Laba Bank Permata Stagnan, Ini 2 Penyebabnya
Pada kuartal III-2018, Bank Permata mencetak laba bersih Rp 494 miliar. Angka ini turun 30,23% dibandingkan laba kuartal III-2017 yang mencapai Rp 708 miliar.
Posisi Net Interest Margin (NIM) juga membaik dari 3,94% di September 2017 menjadi 4,02% di September 2018 sebagai hasil dari kredit yang terus bertumbuh dan pengelolaan neraca bank yang lebih optimal. Di tengah tren peningkatan suku bunga yang terjadi saat ini, bank secara berhati-hati terus menjaga pertumbuhan dana yang dibutuhkan untuk mengimbangi pertumbuhan kredit. Dana pihak ketiga tumbuh sebesar 5% YoY, terutama berasal dari pertumbuhan deposito sebesar 13%.
Rasio intermediasi atau Loan to Deposit Ratio (LDR) naik dari 83% menjadi 91%. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross dan NPL net per September 2018 masing-masing sebesar 4,8% dan 1,7%. Adapun coverage ratio sebesar 189% bulan September 2018.
Posisi permodalan Bank tetap kuat. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) kuartal III-2018 mencapai 19,2%.
(roy/wed) Next Article Pertumbuhan Laba Bank Permata Stagnan, Ini 2 Penyebabnya
Most Popular