Fokus Investor

Bursa Global Anjlok, Cermati 6 Kabar Emiten Berikut

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
25 October 2018 07:54
Bursa saham global berguguran pada pembukaan perdagangan hari Kamis (25/10/2018) sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah ditutup melemah kemarin.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham global berguguran pada pembukaan perdagangan hari Kamis (25/10/2018) sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah ditutup melemah dalam 1,53% ke level 5.709, Rabu (24/10/18). Aksi jual bersih yang dilakukan investor asing senilai Rp 686 miliar.

Empat indeks sektoral terkoreksi cukup dalam, yakni sektor infrastruktur amblas 3,43%, konsumer turun 1,96%, industri dasar anjlok 1,87%, dan keuangan tergelincir 1,14%.


Sentimen negatif dari ekonomi global cenderung mendominasi pergerakan bursa utama dunia, termasuk di Amerika Serikat (AS). Faktor perang dagang mulai memengaruhi kinerja beberapa perusahaan besar AS seperti Caterpillar dan 3M, akibatnya kedua saham tersebut terkoreksi dalam.

Dari dalam negeri, meskipun beberapa emiten telah merilis laporan keuangan triwulanannya dengan hasil yang menggembirakan, para pelaku pasar masih khawatir menyikapi kondisi makro dalam negeri. Deputi Gubenur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengakui defisit transaksi berjalan (current account deficit/ CAD bakal melebar di kuartal III-2018.

Sementara itu, musim rilis laporan kinerja keuangan kuartal III-2018 sudah dimulai sejak minggu lalu ditambah dengan berbagai aksi korporasi yang dilakukan oleh emiten. Berikut rangkumannya.

1. Chandra Asri Angkat Direktur Baru
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengangkat direksi baru untuk perusahaan yang disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) kemarin.

Hasil RUPSLB adalah menyetujui usulan dan mengangkat Suryandi sebagai anggota Direksi yang baru dan merangkap sebagai Direktur Independen Perseroan. Masa bakti Suryandi sebagai Direktur yang baru terhitung sejak ditutupnya RUPSLB ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada pada tahun 2021.

2. Cetak Laba Rp 23,5 T, Begini Performa BRI di Kuartal III-2018
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berhasil mencetak laba bersih Rp 23,5 triliun pada kuartal III-2018. Angka ini tumbuh 14,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 20,5 triliun.

Kinerja BRI pada kuartal III-2018 ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh di atas rata-rata industri.

"Hingga akhir September 2018, Bank BRI telah menyalurkan kredit Rp 808,9 triliun atau naik 16,5% dibandingkan periode September 2017 sebesar Rp 694,2 triliun," ujar Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo di Gedung BRI, Jakarta, Rabu (24/10/2018).

3. Ini Penyebab Laba Bank Danamon Stagnan di Kuartal III-2018
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencetak laba bersih Rp 3,04 triliun pada kuartal III-2018. Angka ini stagnan dibandingkan laba bersih dikuartal III-2017 sebesar Rp 3,03 triliun.

Stagnannya pertumbuhan laba bersih ini dikarenakan turunnya pendapatan nonbunga. Pada kuartal III-2018, Bank Danamon mencetak pendapatan nonbunga sebesar Rp 2,43 triliun atau turun 7% dibandingkan kuartal III-2017 sebesar Rp 2,61 triliun.

4. Beban Pokok dan Utang Naik, Laba Jasa Marga Turun 7%
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatatkan penurunan laba bersih di sepanjang periode Januari - September tahun ini. Beban pokok pendapatan dan keuangan yang tinggi menyebabkan pertumbuhan bottom line perseroan tertahan.

Tercatat, laba bersih perseroan turun 6,88% menjadi Rp 1,77 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau kuartal III-2017 senilai Rp 1,9 triliun.

5. Harga Nikel Naik, Vale Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 828 M
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan kinerja positif di sepanjang periode Januari-September di tahun ini. Perseroan mencatatkan laba bersih senilai US$55,21 juta atau Rp 828,15 miliar (kurs Rp 15 ribu/US$) pada kuartal III-2018, setelah sebelumnya di periode yang sama tahun lalu perseroan mencatatkan kerugian US$19,62 juta.

6. SMGR Tawar Rp 28 T, Ini Daftar Peminat Saham Holcim
Sejumlah perusahaan disebut-sebut sudah memasukkan penawaran untuk membeli kepemilikan saham PT Holcim Indonesi Tbk (SMCB) yang dikuasai oleh LafargeHolcim.

Nama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di urutan teratas yang menjadi kandidat terkuat yang sudah menyampaikan penawaran. Berdasarkan informasi yang berkembang di kalangan pelaku pasar, Semen Indonesia memasukkan nilai penawaran yang cukup tinggi, US$1,7 miliar hingga US$1,9 miliar atau sekitar Rp 25,5 triliun - Rp 28,5 triliun.

Sementara itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dikabarkan menarik diri dari perlombaan untuk membeli kepemilikan saham Lafarge. Namun induk usahnya, Heidelberg dikabarkan masih melanjutkan proses penawaran.
(prm) Next Article Suku Bunga Acuan BI Naik, Perhatikan 5 Aksi Emiten Berikut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular