Analisis Teknikal

IHSG dan Rupiah Sama-sama Terkoreksi, Berikut Ulasannya

Houtmand P Saragih & Yazid Muamar, CNBC Indonesia
24 October 2018 12:50
Nikkei 225 tercatat naik 0,53, Kospi terangkat 0,11%, Hang Seng juga naik 0,86% dan Shanghai loncat 1,53%.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun 0,07% ke level 5.794,02 tak sejalan dengan arah dengan bursa utama Asia yang mengalami technical rebound setelah koreksi kemarin. Nikkei 225 tercatat naik 0,53, Kospi terangkat 0,11%, Hang Seng juga naik 0,86% dan Shanghai loncat 1,53%.

Harga minyak mentah dunia yang amblas hingga 4% juga menjadi berkah bagi bursa utama Asia. Pada penutupan hari Selasa (24/10/2018), harga minyak mentah berjenis WTI yang menjadi acuan harga minyak Amerika Serikat (AS) terpantau ada di US$66/barel, sementara Brent ada di US$66/barel.

Turunnya harga minyak belum berpengaruh bagi mata uang garuda, padahal kebutuhan menyediakan dolar untuk membeli minyak juga dapat menjadi turun. Dolar indeks (DXY), yang menggambarkan kekuatan dolar AS terhadap "sekeranjang" mata uang kuat dunia, siang ini mengalami koreksi tipis 0,03% ke level 95.

Hingga pukul 11:00 WIB hari ini, US$1 ditransaksikan pada Rp 15.186 di pasar spot. Rupiah melemah 0,01% dibandingkan penutupan kemarin.

Sektor keuangan yang mempunyai bobot sektoral paling besar di IHSG terpantau menguat 0,07% seiring Bank Indonesia menahan suku bunga acuannya di 5,75%.

Lalu, bagaimana pergerakan IHSG pada sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
Ekonomi Global Kurang Kondusif, Begini Proyeksi IHSG Sesi II
Pada sesi ke-2, kami memperkirakan IHSG akan kembali bergerak variatif dengan kecenderungan menguat, adapun rentang pergerakannya antara 5.789 hingga 5.825, kami menggunakan perhitungan deret fibonacci retrachment yang diterapkan pada grafik dalam menentukan rentang tersebut.

Adapun grafik yang tergambar menyerupai bentuk kuburan (gravestone doji), pola tersebut terbentuk karena pada penutupan sesi I hampir sama dengan level pembukaannya bursa. Pola tersebut menandakan IHSG sedang melakukan konsolidasi pergerakan. 


Baca: Waspada Tekanan Ekonomi Global, IHSG Berpotensi Melemah
 


TIM RISET CNBC INDONESIA



(yam) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular