BI Tahan Bunga Acuan, Rupiah Masih Stagnan pada Penutupan

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
23 October 2018 17:18
Rupiah Manfaatkan Lesunya Dolar AS
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Penguatan nilai tukar rupiah jelan akhir perdagangan tidak lepas dari pergerakan dolar AS yang mulai kehilangan tenaga. Sempat perkasa hingga tengah hari, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback terhadap 6 mata uang utama dunia) malah melemah hingga 0,16% hingga pukul 16.30 WIB.

Sebelumnya indeks ini terus menguat hingga mencapai level 96,089, dan menjadi yang tertinggi sejak Agustus silam.

Greenback memang memanfaatkan situasi global yang kurang kondusif. Panasnya hubungan Washington-Riyadh serta masih adanya kendala di perundingan Brexit, membuat investor rama-ramai memburu instrumen safe haven seperti dolar AS dan yen Jepang.

Namun, selepas siang ini, dolar AS seolah-olah kehilangan tenaga untuk bisa lanjut menguat. Penguatan dolar AS yang terlalu kencang nampaknya menggoda investor merealisasikan keuntungannya. Wajar saja, dalam sepekan terakhir Dollar Index masih menguat di kisaran 1%.



Selain aksi profit taking, dolar AS juga nampaknya tertekan oleh penguatan Yuan China. Mata uang Negeri Panda mendapatkan sentimen positif dari pemerintah China yang berencana memotong tarif pajak pada tahun depan, langkah untuk mendorong kinerja perekonomian domestik. Nilai pemotongan tarif pajak ini diperkirakan mencapai 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) China. 

Sebagai catatan, PDB nominal China pada akhir 2018 diperkirakan sebesar US$ 13,2 triliiun (Rp 200.595 triliun). Satu persen dari angka itu adalah US$ 132 miliar (Rp 2.005 triliun). Nilai yang amat fantastis.

Ma Jun, Penasihat Bank Sentral China (PBoC) menyatakan stimulus pajak ini akan berdampak lebih besar ketimbang yang dilakukan AS.

Pada akhir 2017, Presiden AS Donald Trump memberlakukan pemotongan tarif Pajak Penghasilan (PPh) bagi orang pribadi dan badan usaha. Hasilnya sangat impresif, membuat perekonomian Negeri Paman Sam semakin kuat sehingga memaksa The Federal Reserve/The Fed menaikkan suku bunga acuan tiga kali sejak awal tahun.

Kombinasi penguatan yuan dan aksi ambil untung akhirnya memaksa dolar AS terperosok ke zona merah. Situasi ini lantas dimanfaatkan rupiah untuk bisa menipiskan pelemahannya di penghujung perdagangan hari ini.

(NEXT) (RHG/RHG)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular